Suara.com - Korea Utara melaporkan adanya pasien demam di tengah wabah virus Corona, meski berkali-kali menyebut pandemi teratasi dengan baik.
Dilansir ANTARA, sekitar 79.100 orang terkonfirmasi demam dan satu meninggal, demikian dilaporkan media pemerintah KCNA.
Negara yang tertutup itu telah berperang melawan gelombang COVID-19 yang belum pernah terjadi sebelumnya sejak menyatakan keadaan darurat dan memberlakukan penguncian nasional pada Mei.
Kondisi tersebut memicu kekhawatiran atas kurangnya vaksin dan pasokan medis serta makanan.
Baca Juga: Terjangkit Demam Dengue, Robert Alberts Belum Bisa Dipastikan Hadiri Laga Kontra Tanjong Pagar FC
Jumlah total pasien demam di seluruh negeri sejak akhir April mendekati empat juta, dan jumlah kematian naik satu menjadi 71 orang, kata KCNA, yang menggunakan data dari markas besar pencegahan epidemi darurat negara.
KCNA mengatakan epidemi telah menunjukkan tanda-tanda mereda, setelah hitungan harian kasus demam mencapai 390.000 dua minggu lalu.
Korea Utara tidak pernah mengkonfirmasi berapa banyak orang yang dites positif COVID-19, tampaknya kekurangan pasokan pengujian.
Tapi, para ahli mengatakan jumlah yang dipublikasikan bisa jadi tidak mencerminkan angka riil, dan itu bisa menyulitkan penilaian skala situasi yang sebenarnya.