Konseling Masalah Kesehatan Mental, Bolehkah Berganti-Ganti Psikolog?

Sabtu, 04 Juni 2022 | 14:25 WIB
Konseling Masalah Kesehatan Mental, Bolehkah Berganti-Ganti Psikolog?
Ilustrasi konseling dengan psikolog. (Pexels.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sejak pandemi Covid-19, masalah kesehatan mental jadi topik yang banyak dibicarakan. Dan kabar baiknya, semakin banyak orang yang memberanikan diri pergi konseling ke psikolog.

Namun yang jadi pertanyaan bolehkah, berganti-ganti psikolog saat mencari pertolongan?

Menurut Psikolog Klinis Karina Negara, berganti psikolog saat mencari pertolongan adalah hal yang wajar dan sangat diperbolehkan. Ini karena ia percaya, bahwa seperti halnya dokter, kenyamanan setiap pasien bisa berbeda.

"Cocok-cocokan profesional, itu faktor signifikan untuk merawat kesehatan mental. Kalau nggak cocok, jangan terus maksa. Nggak cocok bukan berarti psikolognya nggak bagus, dan bukan berarti psikolog itu tidak kompeten, tidak begitu," jelas Karina dalam acara Maybelline Brave Together, Sabtu (4/6/2022).

Baca Juga: Banjir Simpati untuk Emmeril Kahn Mumtadz, Psikolog Ungkap Dampaknya ke Ridwan Kamil dan Keluarga

Tapi Karina menyarankan, jika merasa tidak cocok dengan psikolog, sebaiknya tidak pergi begitu saja, atau berganti-ganti dengan cepat. Ia mencontohkan, jika sedang menjalani paket konsultasi 3 hari, maka selesaikanlah paket itu.

Apalagi dalam waktu sehari, menurut perempuan yang juga Co-Founder KALM itu, belum cukup untuk psikolog dan yang berkonsultasi untuk menuntaskan cerita masalah, dan memberi waktu bagi psikolog untuk memberikan penanganan.

"Sehari biasanya belum jalan, atau prosesnya belum dalam kita ceritain, karena nanti ada follow up question. Nah, setelah itu, kalau nggak cocok bisa ganti, apalagi kalau konsultasi online, ganti psikolog itu gampang banget," jelas Karina.

Selain itu, ia juga menyarankan saat menjalani paket konsultasi, sebaiknya hanya fokus pada satu isu, agar proses penyembuhan atau healingnya lebih fokus dan bisa selesai.

"Selanjutnya jika ingin merawat mental health, kamu bisa mulai investasi waktu dan uang, fokus ke satu hilang, lalu fokus ke yang lainnya," tutup Karina.

Baca Juga: 1 Dari 5 Orang Mengalami Isu Kecemasan, Begini Cara Dapatkan Bantuan Konseling Secara Gratis!

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI