Viral Oknum Nakes Pegang dan Cubit Pipi Bayi Baru Lahir, Adakah Risikonya?

Kamis, 02 Juni 2022 | 19:01 WIB
Viral Oknum Nakes Pegang dan Cubit Pipi Bayi Baru Lahir, Adakah Risikonya?
Ernest Prakasa ajak publik ikut memviralkan aksi oknum nakes cubit hingga masker menempel di pipi bayi. (Twitter/@ernestprakasa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ulah seorang oknum nakes kembali menjadi sorotan publik gara-gara memegang, mencubit dan menempelkan pipinya yang sedang menggunakan masker ke pipi bayi yang baru lahir.

Pertama, terlihat oknum nakes tersebut sedang menggendong bayi. Kemudian, ia memperlihatkan aksinya mencubit pipi bayi hingga menyentuh bagian mulut bayi sampai menganga.

Ia juga menunjukkan kegemasannya sampai menempelkan wajahnya yang masih memakai masker ke wajah bayi pasiennya tersebut.

Aksi ini tentu mendapat kecaman dari publik, karena dianggap berbahaya bagi kesehatan dan kulit bayi baru lahir yang masih sensitif.

Baca Juga: Argentina Laporkan Kasus Cacar Monyet Pertama, Begini Kondisi Pasien!

Menurut dr Agnes Tri Harjaningrum, MSc., SpA, memegang pipi bayi mungkin saja memicu dermatitis atopi, apabila tangan yang memegang pipi bayi ini kotor dan mengandung zat alergen atau zat iritan.

Viral oknum nakes tempelkan wajah bermasker di pipi bayi pasien. (TikTok)
Viral oknum nakes tempelkan wajah bermasker di pipi bayi pasien. (TikTok)

"Tetapi, dilarang menggeneralisasi karena hanya 1 dari 10 anak yang bisa terkena (dermatitis atopi). Itu pun di anak memang memiliki bakat alergi," kata dr Agnes melalui kanal YouTube Meet Dokter Agnes.

Tangan yang mengandung banyak zat alergen atau zat iritan ini hanya satu dari sekian banyak faktor yang memicu dermatitis atopi.

Karena, dermatitis pada anak tetap bisa kambuh karena hal lain tanpa dipegang-pegang pipinya, seperti berkeringat, kepanasan, terpapar asap rokok atau debu.

Meski begitu, dr Agnes mengatakan bahwa sistem kekebalan tubuh bayi yang baru lahir maupun bayi prematur masih belum berkembang sempurna sehingga rentan terkena infeksi.

Baca Juga: Kelompok Orang Ini Berisiko Terinfeksi Virus Hendra, Begini Cara Mencegahnya!

Penyebaran infeksi ini bisa berasal dari percikan ludah atau dahak ketika orang di sekitar bayi batuk atau bersin, udara sekitar, kontak tangan, kontak langsung atau kontak tidak langsung, seperti mainan bayi atau selimut bayi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI