Suara.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin berencana memakai cara Menko Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan untuk mencari tahu perusahaan farmasi yang masih menggunakan bahan baku obat impor.
Ia menilai langkah ini perlu diambil agar perusahaan farmasi mau menggunakan bahan baku obat dalam negeri. Apalagi saat in kata Menkes Budi, 50 persen bahan baku obat dalam negeri dari hulu ke hilir tersedia di Indonesia.
"Karena nanti kalau ikut caranya Pak Luhut cari tahu impornya dari mana, kita bisa buka ke Dirjen Bea Cukai, kita bisa minta juga informasi, impornya dari mana para pemain besar farmasi," ujar Menkes Budi blak-blakan dalam konferensi pers Kick Off Change Source, Kamis (2/6/2022).
Menkes Budi juga secara blak-blakan menyinggung dan menyebut beberapa perusahaan farmasi besar dan ternama di Indonesia, yang masih menggunakan bahan baku obat impor.
Baca Juga: Bikin Ketergantungan, 90 Persen Bahan Baku Obat di Indonesia Masih Impor
Selain itu, ia juga mengapresiasi beberapa perusahaan farmasi atau produsen obat yang sudah menggunakan bahan baku obat dalam negeri seperti Novell Pharmaceutical dan Dexa Medica yang beroperasi di Indonesia.
Mantan Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu mengatakan, bahwa bukan perkara sulit baginya jika ingin membuka data Bea Cukai. Mengingat latar belakangnya sebagai bankir alias mantan Direktur Utama Bank Mandiri, sehingga ia terbiasa hadapi persoalan impor obat jadi dan hanya mengubah label atau merek saja saat tiba di Indonesia.
"Semua pembelian goverment, mulai tahun ini dan tahun depan, akan kami paksakan ke industri yang membangun di dalam negeri. Saya bankir, saya tahu yang benar-benar bangun dalam negeri itu apa. Saya bisa dengan mudah akses bea cukai sehingga tahu," tegasnya.
Ia juga memastikan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan segera melakukan audit, terkait perusahaan farmasi yang masih menggunakan bahan baku obat impor.
"Mencari tahu itu, bisa dengan mudah kita lakukan, dan kita akan lakukan audit itu segera," imbuhnya.
Baca Juga: Menkes Dapat Laporan Ada Virus Tikus di Jakarta, Gejala Demam Tinggi Hingga Bercak Merah di Kulit
Bukan tanpa alasan Menkes Budi menilai, langkah ini perlu dilakukan karena sudah mendapat mandat dari Presiden Joko Widodo, untuk mentransformasi sistem ketahanan kesehatan Indonesia, dan salah satunya memastikan ketersediaan obat dan bahan baku obat dalam negeri.
"Jadi kalau ada pendemi lagi, kita nggak usah sibuk cari dari luar. Sama kayak vaksin Covid-19 kemaren agak tersendat, vaksin dibikin Serum of Institute India, tapi karena mereka kekurangan vaksin, jadi diblok semua nggak bisa ekspor, dan vaksinasi kita tertunda, banyak rakyat kita yang kena dan wafat," pungkasnya.