Infografis
Suara.com - Unggahan video dari akun TikTok @rudidemaio yang meminta istrinya untuk ganti popok bayi kalau sudah penuh hingga beratnya 200 gram menjadi viral di media sosial.
Ia menyinggung soal pepatah "hemat pangkal kaya", sehingga ia membuat standar untuk istrinya agar mengganti popok bayi kalau sudah mencapai 200 gram.
"Udah dibilangin harus tunggu sampai 200 gram baru ganti pampers baru. Tapi, tiap kali belum 100 gram udah ganti...boros banget sih. Pengen ganti istri aja," tulisnya di caption TikTok.
Sebenarnya, kebutuhkan buang air kecil dan buang air besar setiap bayi itu berbeda, tergantung pada faktor usia, asupan makanan dan minuman harian, serta sistem pencernaannya.
Baca Juga: Kelompok Orang Ini Berisiko Terinfeksi Virus Hendra, Begini Cara Mencegahnya!
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dilansir dari Hello Sehat, bayi baru lahir sampai usia 2 bulan biasanya buang air besar bisa 10 kali dalam sehari. Sementara itu, mereka biasanya buang air kecil sampai 20 kali sehari di awal bulan pertama kehidupannya.
![Ilustrasi popok bayi. [Envato]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/04/15/92821-ilustrasi-popok-bayi-envato.jpg)
Tapi, itu bukanlah frekuensi buang air kecil dan besar yang mutlak karena bisa berubah seiring bertambahnya usia. Frekuensi buang air besar bayi akan lebih teratur sekitar 2 kali sehari ketika menginjak usia 12 bulan.
Di samping itu, tidak ada aturan pasti yang menentukan berapa kali bayi harus ganti popok setiap harinya. Orangtua hanya harus segera mengganti popok bayinya bila sudah kotor, terlepas dari jenis popok yang digunakannya.
Namun, IDAI menyarankan orangtua untuk mengganti popok bayi sekitar 2-3 jam sekali, terutama pada bayi baru lahir yang lebih sering buang air kecil.
Anda bisa menyetel alarm sebagai pengingat untuk mengganti popok bayi. Bahkan, Anda tetap harus menggantinya ketika bayi sedang tidur dan popok sudah penuh terisi urine.
Baca Juga: Virus Hendra Lebih Mematikan dari Virus Corona, CDC Ungkap Gejalanya!
