Suara.com - Pusat Komando Epidemi Sentral (CECC) Taiwan mengumumkan kematian dua bayi yang usianya belum satu tahun akibat infeksi Covid-19, Rabu (1/6/2022).
Dilansir Taiwan News, satu kematian terjadi pada bayi termuda berusia satu bulan dan lainnya merupakan kasus pertama keturunan WNA, yang berasal dari Indonesia, berusia lima bulan.
Diketahui bayi laki-laki satu bulan itu lahir prematur dan menderita penyakit paru-paru. Diduga ia tertular dua anggota keluarga yang sebelumnya positif Covid-19.
Bocah ini mengalami demam pada 24 Mei, tetapi keluarganya tidak langsung memeriksakannya ke dokter. Esokannya, sang bayi sudah tidak responsif, koma dan menunjukkan tanda-tanda hipoksia.
Baca Juga: Kasus Positif Covid-19 Nihil, Binda Riau Tetap Intensifkan Vaksinasi di 12 Wilayah
Saat tiba di rumah sakit, sang bayi sudah tidak menunjukkan tanda kehidupan, yang langsung dinyatakan meninggal.
Dokter mengatakan penyebabnya karena Covid-19, yang dikombinasikan dengan kegagalan pernapasan.
Sementara bayi keturunan Indonesia mengalami demam 38 derajat Celcius pada 14 Mei. Setelah dites antigen, bayi perempuan ini dinyatakan positif.
Tetapi orang tuanya justru memberi sang bayi antipiretik tanpa diperiksakan ke dokter. Pada 15 Mei sang bayi ditemukan koma, menderita hipoksia dan kehilangan semua tanda vital saat dilarikan ke rumah sakit.
Setelah diotopsi, hasilnya menunjukkan bayi lima bulan ini terinfeksi Covid yang diperparah dengan gagal jantung serta paru-paru.
Baca Juga: Update Covid-19 Global: WHO Perkirakan Kasus di Korea Utara Memburuk
Menurut statistik CECC, total anak berusia di bawah 12 tahun yang didiagnosis Covid-19 di Taiwan ada 29. Pasien tersebut meliputi 15 kasus ensefalitis, 6 kasus pneumonia, 2 kasus sepsis, 2 kasus croup, 1 kasus dengan penyakit penyerta (tumor otak), dan 3 kasus kematian di rumah.
Dari kasus yang parah, ada 12 anak meninggal, termasuk 5 yang menderita ensefalitis, 2 derita pneumonia, 1 alami sepsis, 1 memiliki penyakit penyerta, dan 3 di rumah.
Dari Januari hingga 31 Mei tahun ini, ada 1.999.623 kasus ringan dan tanpa gejala. Sementara masih ada 3.905 kasus sedang, terhitung 0,19%, sementara ada 1.810 kasus berat, terdiri 0,09%, dengan 1.524 meninggal.