Menkes Budi Blak-blakan Ungkap Dugaan Ada Mafia Obat di Indonesia, Siapa Itu?

Kamis, 02 Juni 2022 | 11:25 WIB
Menkes Budi Blak-blakan Ungkap Dugaan Ada Mafia Obat di Indonesia, Siapa Itu?
Tangkapan layar Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers yang dipantau daring, Senin (26/7/2021). (ANTARA/Devi Nindy)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Kesehatan atau Menkes Budi Gunadi Sadikin blak-blakan ungkap dugaan keberadaan mafia obat di Indonesia,. Menurut Budi , hal itu jadi salah satu penyebab sulitnya membangun pabrik obat berbasis plasma dan pabrik obat asli dalam negeri.

Ia mengungkapkan mendapati temuan yang cukup aneh. Dengan potensi penduduk Indonesia 270 juta jiwa seharusnya jadi produsen obat berbasis plasma darah terbesar di dunia..

"Orang di Indoneaia 270 juta, harusnya Indonesia jadi produsen plasma darah nomor 4 terbesar di dunia, masa produk obat plasma semuanya import, itu nggak bener. Pasti ada mafia yang nggak mau kita bikin pabriknya di sini," ujar Menkes Budi dalam konferensi pers Kick Off Change Source, Kamis (2/6/2022).

Obat plasma darah adalah salah satu metode pengobatan menggunakan plasma darah untuk menangani berbagai masalah kesehatan seperti sistem kekebalan tubuh, pendarahan, gangguan pernapasan hingga penyembuhan luka.

Baca Juga: Kapan Indonesia Keluar dari Pandemi Covid-19? Ini Jawaban Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin

Ilustrasi obat sakit tenggorokan. (Foto oleh Pixabay dari Pexels)
Ilustrasi obat sakit tenggorokan. (Foto oleh Pixabay dari Pexels)

Sehingga dengan potensi besarnya penduduk Indonesia yang bisa jadi sumberdaya, ia merasa aneh jika tidak ada pengusaha yang tertarik membuat dan mengembangkan pabrik obat berbasis plasma darah.

Menkes Budi juga menduga mafia obat ini mengatur dan melakukan segala upaya agar tidak ada pengusaha tertarik membuat pabrik obat tersebut.

"Sehingga kalau mau dibikin, dibuat itung-itungannya nggak pernah untung. Ya nggak mungkinlah! Saya ini bekas bankir, pasti ada itungannya yang bikin itu untung, apalagi kalau negara mau bantu," kata dia.

Lebih lanjut ia mengatakan, mengembangkan dan memproduksi obat-obatan di Indonesia jadi salah satu upaya agar Indonesia punya sistem ketahanan kesehatan yang unggul.

Sehingga jika sewaktu-waktu terjadi wabah, seperti pandemi Covid-19 Indonesia tidak tergantung dari obat dan vaksin impor, karena sudah jadi negara mandiri.

Baca Juga: Kemenkes Segera Musnahkan Jutaan Vaksin Covid-19 Yang Kadaluarsa

Ia mengatakan Indonesia harus bisa melakukan transformasi sistem kesehatan, dan krisis karana pandemi jadi ajang tepat untuk menjalani berbagai program kesehatan.

"Setiap kali ada krisis, Indonesia selalu berhasil lakukan reformasi atau transformasi, seperti di 1998 ada transformasi di semua bidang sektor saya di perbankan. Sekarang ada krisis sektor kesehatan, saatnya lakukan tranformasi kesehatan secara massif," pungkas Menkes Budi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI