6 Alasan Mengapa Vagina Berdarah Setelah Melakukan Hubungan Seksual

Risna Halidi Suara.Com
Rabu, 01 Juni 2022 | 22:10 WIB
6 Alasan Mengapa Vagina Berdarah Setelah Melakukan Hubungan Seksual
ilustrasi vagina. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Berdarah setalah melakukan hubungan seksual sebenarnya bukan sesuatu yang jarang terjadi. Hal itu dikatakan oleh Assistant Professor di Division of Gynecologic Specialty Surgery, Columbia University Medical Center - Constance Young, MD.

Ada segudang alasan mengapa perempuan mengeluarkan darah ketika selesai melakukan seks dan hal tersebut bukan merupakan sesuatu yang mengkhawatirkan kecuali, sangat sering terjadi. 

"Anda harus waspada  jika anda mengalami pendarahan setiap setelah berhubungan intim dan pendarahan lebih berat dari waktu ke waktu," tutur Constance Young, MD, Assistant Professor di Division of Gynecologic Specialty Surgery, Columbia University Medical Center.

Constance Young mengatakan, hal tersebut bisa jadi merupakan tanda keadaan medis yang serius termasuk kanker serviks atau STI. "Hal yang bijaksana berpikir bahwa ini kondisi kesehatan serius sebelum berasumsi bahwa ini hal biasa," katanya.

Baca Juga: Bupati Cianjur Terima Data Siapa Saja ASN Yang Suka dengan Sesama Jenis, Dinas Mana Saja?

ilustrasi vagina. (Shutterstock)
ilustrasi vagina. (Shutterstock)

Constance menyarankan agar kita membuat catatan saat terjadi pendarahan meski jika itu hanya terjadi sekali. "Anda harus mengidentifikasi apa penyebabnya sebelum mencari solusi," jawab Constance Young. 

Untuk memberikan masukan, berikut 6 alasan mengapa vagina berdarah setelah melakukan hubungan intim seperti yang dikuti dari Refinery29.

1. Seks yang 'Lebih dari Biasanya'
Hal yang paling sering terjadi akibat pendarahan setelah berhubungan seks adalah karena ada gesekan atau abrasi pada dinding vagina. Jika sudah begitu, vagina dapat berdarah.

2. Infeksi Vagina
"Infeksi ragi, bakteri vaginosis dan infeksi lainnya dapat menyebabkan "servisitis," istilah keren untuk peradangan pada leher rahim", kata Raquel Dardik, MD, profesor klinis, Departemen Obstetri dan Ginekologi di NYU Langone Medical Center.

Meskipun itu bukan kondisi medis yang mengerikan, tetapi sangat disarankan untuk jeda dan beristirahat dari seks sampai sembuh.

Baca Juga: Punya Julukan Kota Santri, Bupati Cianjur Temukan Pasangan Gay Hingga ASN LSL

3. Dalam Masa Haid
Saat haid, Miss V perempuan tentu saja mengeluarkan darah. Maka apabila hal tersebut terjadi saat hendak atau baru saja memasuki masa haid, sangat mungkin itu adalah darah haid.

Tetapi Dr Dardik juga menyarankan agar kita tetap memeriksakan ke dokter dan tidak terlalu cepat menyimpulkan bahwa itu hanya darah haid.

4. Butuh Pelumas
Dr. Young mengatakan, gesekan dari kondom yang tidak dilumasi dapat menyebabkan perdarahan. "Anda mungkin ingin mempertimbangkan pelumas," jawab Dr. Constance Young.

5. Bergesekan dengan IUD
Jika menggunakan alat kontrasepsi yang berbentuk T atau yang biasa disebut IUD, aktifitas seks bisa jadi mengganggu leher rahim dan menyebabkan pendarahan.

6. Kemungkinan Hal yang Lebih Serius
Alasan besar lain besar mengapa harus bertanya kepada dokter saat pendarahan setiap kali melakukan seks adalah hal ini merupakan tanda kanker serviks. Perdarahan bisa menjadi tanda bahwa ada sel-sel abnormal pada leher rahim, atau bahwa ada luka di dalam vagina dari IMS.

"Tanpa evaluasi menyeluruh, seseorang tidak bisa mengatakan darah berasal dari mana atau apa penyebabnya. Tanya dokter Anda," tutup Dr. Dardik.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI