Suara.com - Pakar Epidemiologi, Dr. Susan Hopskins menegaskan cacar monyet atau monkeypox bukanlah penyakit menular seksual (PMS) ataupun penyakit kelamin
Ini karena kontak seksual bukan satu-satunya sebab utama penularan cacar monyet. Apalagi hingga saat ini belum ada bukti virus itu ditularkan melalui air mani atau cairan vagina seperti HIV/AIDS.
Tapi cacar monyet dipastikan menular melalui kontak langsung dari kulit ke kulit, saat berhubungan seksual yang bisa menyebabkan pasangannya tertular, jika salah satunya memiliki lesi atau luka benjolan berisi cairan di kulit akibat cacar monyet.
"Infeksi ini menyebar melalui kontak dekat, dan aktivitas seks jelas salah satu kontak dekat langsung dari kulit ke kulit," ujar Dr. Susan, yang juga Kepala Penasihat Medis Badan Keamanan Kesehatan, mengutip Dailymail, Rabu (1/6/2022).
Baca Juga: Bupati Cianjur Terima Data Siapa Saja ASN Yang Suka dengan Sesama Jenis, Dinas Mana Saja?
Menurut Dr. Susan, sebagian besar kasus ditemukan pada lelaki yang berhubungan seks sesama jenis atau gay. Ini karena kelompok yang tertular ini meminta bantuan kepada layanan kesehatan, hingga akhirnya ditemukan petugas medis bahwa ada yang tak biasa pada penyakitnya, yaitu cacar monyet salah satu penyakit kulit langka.
Penyebab cacar ini menular dan jadi wabah, karena virus cacar monyet menyebar saat komunitas gay melakukan pertemuan atau perkumpulan besar.
Sementara itu, pihak Spanyol sedang menyelidiki asal lebih dari 60 kasus cacar monyet di negara itu menyebar di sauna Madrid dan Festival Gay, yakni tempat para lelaki bertemu untuk melakukan hubungan seks.
Sementara itu, hingga saat ini mayoritas kasus cacar monyet menyebabkan gejala ringan, tapi Dr. Susan tetap mendesak pasangan seksual untuk berhati-hati dan mewaspadai gejalanya. Apalagi infeksi ini juga bisa menular di antara lelaki dan perempuan.
Sementara itu, cacar monyet adalah penyakit virus yang ditularkan dari hewan ke manusia atau zoonosis yang bisa sembuh sendiri, disebabkan virus monkeypox atau virus anggota genus Orthopoxvirus dalam keluarga Poxviridae, yang umumnya terjadi di Afrika Tengah dan Afrika Barat.
Baca Juga: Punya Julukan Kota Santri, Bupati Cianjur Temukan Pasangan Gay Hingga ASN LSL
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, CDC orang yang terinfeksi cacar monyet akan mengalami gejala awal demam seperti flu, kelelahan, sakit kepala dan nyeri tubuh.
Selanjutnya kelenjar getah bening di leher dan ketiak akan membengkak, sebagai tanda adanya infeksi.
Ruam kemudian akan muncul di wajah dan dada pasien cacar monyet. Ruam ini dimulai dengan bintik merah yang awalnya berisi cairan, lalu berisi nanah.