Suara.com - Sindrom fragile X adalah suatu kondisi yang menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk gangguan kognitif dan kesulitan belajar. Sindrom fragile X adalah kondisi genetik yang mempengaruhi sekitar 1 dari 4.000 pria dan 1 dari 6.000 wanita.
Penyakit ini bisa menyebabkan berbagai kesulitan dengan belajar, masalah sosial, perhatian, bahasa, perilaku dan emosional.
Beberapa penderita dilansir dari The Sun, mungkin juga memiliki masalah jaringan ikat seperti kesulitan menyusui, hiperfleksibilitas, hipotonia, infeksi telinga berulang, prolaps katup mitral dan kaki rata.
Meskipun sekarang ini belum ada obat untuk sindrom fragile X, ada berbagai perawatan dan strategi manajemen yang sangat bermanfaat bagi mereka yang menderita penyakit tersebut.
Baca Juga: Tak Lolos Pendidikan Bintara Polri akibat Buta Warna Parsial, Bisakah Kondisi Ini Disembuhkan?
Semakin dini perawatan medis dilakukan dan intervensi diterima semakin baik hasilnya di kemudian hari. Jadi, diagnosis dini sangat penting.
Kondisi ini memiliki berbagai karakteristik, meskipun seseorang yang menderita penyakit ini mungkin hanya mengalami beberapa di antaranya.
Sekitar 1 dari 3 orang dengan sindrom fragile X juga didiagnosis dengan autisme. Meskipun tidak semua orang dengan kondisi ini menderita autisme, tapi banyak perilakunya mirip dengan autis.
Di antara mereka yang menderita penyakit ini, rata-rata anak laki-laki yang mengalami ketidakmampuan belajar. Sedangkan, anak perempuan hanya sepertiganya.
Karena, wanita memiliki dua kromosom X dan biasanya hanya satu yang terkena sindrom, yang berarti dampak dari memiliki fragile X bervariasi.
Baca Juga: Viral Calon Bintara Polri Gagal Pendidikan akibat Buta Warna Parsial, Kenali 6 Jenisnya!