Tak Lolos Pendidikan Bintara Polri akibat Buta Warna Parsial, Bisakah Kondisi Ini Disembuhkan?

Rabu, 01 Juni 2022 | 15:07 WIB
Tak Lolos Pendidikan Bintara Polri akibat Buta Warna Parsial, Bisakah Kondisi Ini Disembuhkan?
Ilustrasi buta warna parsial (Pixabay/geralt)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Cerita calon Bintara Polri gagal pendidikan karena buta warna parsial, Fahri Fadilah Nur Rizki, menjadi viral. Ini bukan pertama kalinya ia tidak lolos tes karena buta warna parsial.

Sejak 2019, Fahri sudah mengikuti tes Bintara Polri tiga kali. Kali ini, ia pun kembali dinyatakan tidak lolos karena buta warna, meskipun telah yakin akan berangkat pendidikan setelah dinyatakan lulus dan ranking 35 dari 1.200 peserta di Polda Metro Jaya.

Buta warna parsial merupakan jenis paling umum, yang terjadi akibat keterbatasan atau hilangnya fungsi sel kerucut di dalam retina yang terletak di bagian belakang mata.

Sel kerucut ini memiliki fotopigmen yang berfungsi membedakan warna. Jika fotopigmen warna merah, hijau dan biru tidak berfungsi, Anda akan kesulitan membedakan warna.

Baca Juga: Uya Kuya Tetap Tak Percaya Medina Zein Idap Gangguan Jiwa, Ini Alasannya

Sementara ini dilansir dati Hellosehat, belum ada terapi untuk menyembuhkan kondisi ini. Karena, kondisi ini biasanya disebabkan oleh faktor genetik.

Tapi, ada kacamata yang bisa membantu penderita buta warna parsial agar lebih mudah membedakan warna. Meskipun, pakai kacamata juga tidak akan menyembuhkan buta warna sepenuhnya.

Fahri Fadilah Nur Rizki (21), siswa calon Bintara Polri yang dinyatakan gagal membantah pernyataan dari Kabid Dokkes Polda Metro Jaya Kombes Pol Didiet Setioboedi yang menyebut dirinya menghafal hingga akhirnya bisa lolos tes warna. (Foto dok. Pribadi)
Fahri Fadilah Nur Rizki (21), siswa calon Bintara Polri yang dinyatakan gagal membantah pernyataan dari Kabid Dokkes Polda Metro Jaya Kombes Pol Didiet Setioboedi yang menyebut dirinya menghafal hingga akhirnya bisa lolos tes warna. (Foto dok. Pribadi)

1. Kacamata buta warna EnChroma

Orang yang buta warna mengalami kerusakan fotopigmen pada sel kerucut, yang menyebabkan penumpukan gelombang cahaya sehingga warna tidak teridentifikasi dengan jelas.

Kacamata jenis ini dilengkapi dengan lensa berbahan khusus yang bisa mengurangi tumpang tindih gelombang cahaya. Sehingga penggunanya bisa membedakan warna lebih baik.

Baca Juga: Rima Melati Derita Ulkus Dekubitus, Berapa Lama Perkiraan Sembuhnya?

Tapi, penggunaan kacamata ini masih perlu penelitian mendalam untuk meningkatkan fungsi lensa pada kacamata sehingga lebih efektif untuk mendeteksi warna.

2. Kacamata ColorCorrection System (CCS)

Kacamata ColorCorrection System (CCS) dilengkapi filter khusus yang mengubah panjang gelombang cahaya dari setiap warna ditangkap oleh mata. Karena itu, orang buta warna bisa menangkap warna lebih kuat dan lebih baik dalam membedakan warna.

Kacamata ini juga bisa memenuhi kebutahan masing-masing penderita buta warna. Selain itu, filternya juga bisa digunakan pada lensa kontak.

Tapi, Anda harus ingat bahwa cara ini tidak bisa membantu mengatasi buta warna total. Anda juga harus konsultasi dengan dokter untuk menentukan jenis kacamata yang paling sesuai dengan kondisi Anda.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI