Suara.com - Kementerian Kesehatan menyiapkan ratusan petugas kesehatan haji, untuk mendampingi jemaah asal Indonesia di tanah suci.
Dalam keterangan yang diterima Suara.com, total ada 776 petugas kesehatan haji yang siap mendampingi jemaah haji. Petugas kesehatan dibagi menjadi 472 tenaga kesehatan jia dan 304 Petugas Pelaksana Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi.
“Saya berharap agar petugas kesehatan dapat menjadi pionir dan memberikan contoh yang baik kepada jemaah dalam menerapkan protokol kesehatan. Tentu saja, kita berharap jemaah dan petugas kita semua terbebas dari COVID-19 baik pada saat keberangkatan hingga kembali ke Tanah Air,” ungkap Sekretaris Jenderal Kunta Wibawa Dasa Nugraha.
Sementara itu, Kepala Pusat Haji Budi Sylvana menyebutkan pemberangkatan PPIH akan dibagi dalam 3 kloter, kloter pertama sebanyak 12 orang telah diberangkatkan pada 24 Mei, kloter kedua yakni Tim Danker Madinah dan bandara diberangkatkan 1 Juni sebanyak 119, sisanya atau kloter tiga yakni Danker Mekkah akan diberangkatkan 9 Juni mendatang berjumlah 157 orang.
“Seluruh tim kesehatan akan bertugas untuk mengisi 296 titik layanan kesehatan di Arab Saudi selama musim operasional haji 2022,” katanya.
Selanjutnya, Kunta menjelaskan bahwa pada pelaksanaan haji tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Mengingat ibadah haji tahun ini dilaksanakan di tengah pandemi COVID-19, ia mengingatkan kepada para petugas kesehatan haji khususnya para calon jemaah untuk disiplin menjaga protokol kesehatan 5M, vaksinasi dosis lengkap COVID-19 termasuk melakukan booster dan vaksin meningitis.
Selain dihadapkan pada pandemi COVID-19, tahun ini diperkirakan suhu udara di Arab Saudi meningkat hingga 50 derajat celcius saat puncak haji Juni-Juli mendatang. Karena cuaca yang panas, Kunta meminta calon jemaah untuk memperbanyak minum air dan mengurangi aktivitas di luar ruangan.
“Terus lakukan edukasi dan ingatkan jemaah untuk banyak minum agar tidak mengalami dehidrasi. Kegiatan berupa gerakan minum bersama dengan slogan #jangantungguhaus harus benar-benar dipastikan dilakukan, serta terus mengingatkan agar jemaah dapat membatasi aktivitas fisik di luar ruangan,” pesannya.
Untuk memudahkan pengawasan, Kemenkes akan menggunakan TeleSehat. TeleSehat merupakan aplikasi yang memuat riwayat dan status kesehatan jemaah.
Baca Juga: Puluhan Calon Jemaah Haji Maluku Tenggara Mulai Lakukan Manasik Haji
“Khusus untuk jemaah yang berisiko tinggi, tahun ini kita menggunakan TeleJemaah, untuk mengetahui status kesehatan. Petugas bisa memonitor langsung kepada jemaah, kalau mereka sakit bisa kita segera arahkan ke RS kita yang ada disana,” ujarnya.
Kalau ada masalah kesehatan seperti detak jantung meningkat maupun tensi pada jemaah naik, bisa langsung terdeteksi oleh petugas kesehatan. Sehingga bisa segera ditangani di fasilitas pelayanan kesehatan terdekat.
“Arahnya promotif preventif, jangan tunggu sakit baru dilayani, kita dorong jangan sampai sakit,” terangnya.