Suara.com - Polda Metro Jaya akhirnya buka suara usai kabar bahwa seorang calon Bintara berprestasi bernama Fahri gagal masuk kepolisian dan namanya digantikan dengan peserta lain yang gagal. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan membeberkan bahwa alasan Fahri tidak dapat lanjut menjadi anggota kepolisian adalah kondisi buta warna parsial yang ia idap.
Fahri disebut memiliki kondisi buta warna parsial
"Hasil temuan supervisi tersebut yang dilakukan di RS Polri. Hasilnya yang dipimpin dokter Susan selaku spesialis mata hasilnya buta warna parsial," beber Endra.
Endra menegaskan bahwa syarat dari segi kesehatan calon anggota yang sifatnya mutlak untuk menjadi seorang anggota Polri adalah tidak memiliki kondisi buta warna parsial tersebut.
Baca Juga: Penyebab Buta Warna Parsial yang Buat Fahri Gagal 3 Kali Jadi Bintara Polri
"Ini yang membuat yang bersangkutan tidak bisa mengikuti pendidikan. Karena ini syarat mutlak untuk anggota Polri adalah harus tidak buta warna ini syarat utama dari sisi kesehatan yang harus dipahamkan," tandasnya.
Sontak, kondisi buta warna parsial menjadi perbincangan hangat di publik. Mereka berbondong-bondong mencari tahu arti hingga gejala dari kondisi tersebut.
Mari kita simak seluk-beluk terkait kondisi buta warna parsial yang buat Fahri gagal lanjut jadi anggota Polri berikut.
Pengertian buta warna parsial
Buta warna parsial adalah kondisi yang menyebabkan mata manusia tidak mampu menangkap warna-warna tertentu. Berbeda dengan buta warna total yang menyebabkan seseorang tidak mampu melihat warna, buta warna parsial hanya terbatas pada corak atau spektrum warna tertentu seperti merah-hijau atau biru-kuning.
Baca Juga: Beda Buta Warna Total dan Parsial, Ini Cara Mengenalinya
Gejala buta warna parsial
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, orang dengan buta warna parsial akan kesulitan menangkap corak warna tertentu. Contohnya, orang dengan buta warna parsial merah-hijau akan melihat objek berwarna kuning dan hijau seperti kemerahan. Sedangkan ia melihat objek berwarna merah sebagai objek berwarna abu-abu gelap.
Namun, di luar spektrum warna tersebut, ia dapat menangkap warna objek sesuai aslinya.
Seberapa langka kondisi buta warna parsial?
Buta warna parsial merupakan kondisi yang terbilang langka. Oleh sebab itu, kondisi ini perlu diperiksa oleh dokter yang membawahi spesialisasi tertentu.
Kondisi ini lebih sering ditemukan pada pria ketimbang wanita, yakni 1 dari 12 pria dapat memiliki kondisi buta warna parsial, sedangkan pada wanita berkisar pada rasio 1 dari 200 orang.
Penyebab buta warna parsial
Buta warna parsial adalah sebuah kondisi bawaan dari lahir. Dunia medis hampir seluruhnya sepakat bahwa buta warna parsial diturunkan secara genetik dan umumnya terjadi pada anak laki-laki seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.
Namun, ada beberapa penyakit seperti anemia sel sabit, diabetes, degenerasi makula, penyakit Alzheimer, multiple sclerosis, glaukoma, penyakit Parkinson, leukemia yang menyebabkan seseorang kehilangan kemampuan untuk menangkap warna.
Untuk mengetahui seseorang memiliki kondisi ini, maka perlu menempuh beberapa diagnosa seperti tes Ishihara dan tes penyusunan warna.
Kontributor : Armand Ilham