Ada beberapa penyebab yang membuat seseorang mengalami penyakit buta warna parsial. Tanpa mengalami sebuah persitiwa apa pun, seseorang bisa saja terkena buta warna parsial. Berikut ini penjelasan dari buta warna parsial.
1. Faktor Keturunan
Ternyata, buta warna parsial bisa disebabkan karena faktor keturunan. Ketika salah satu dari orang tuanya, baik sang ayah maupun ibu, memiliki kelainan pada fotopigmen, sang anak bisa menghadapi situasi sama.
Fotopigmen adalah zat yang berfungsi mendeteksi warna dalam sel-sel kerucut yang ada di bagian belakang retina mata. Jadi, meski tak pernah terlibat dalam kecelakaan atau efek tertentu lainnya, seseorang bisa terkena buta warna parsial.
2. Cedera Mata atau Otak
Seseorang bisa mengalami buta warna parsial karena cedera pada retina mata. Ketika terjadi cedera di kepala yang menimbulkan kerusakan bagian otak yang berfungsi mengenali persepsi warna, seseorang dalam mengami buta warna parsial.
Cedera mata juga bisa disebabkan karena efek dari penyakit tertentu. Kerusakan saraf pada retina mata dan otak dapat terjadii karena penyakit glukoma, degenerasi makula, penyakit parkinson, stroke hingga diabetes.
3. Efek Samping Obat-obatan tertentu
Efek samping dari obat-obatan tertentu turut memberi pengaruh seseorang mengalami buta warna parsial. Obat-obatan yang dimaksud, seperti antipsikotik klorpromazin dan tioridazin, serta obat antituberkulosis etambutol.
Namun, efek dari obat-obatan ini tak berlangsung dalam jangka panjang. Ketika seseorang berhenti mengkonsumsi obat-obatan tersebut, biasanya fungsi mata, utamanya membedakan setiap warna bisa membaik lagi.