Pola Makan Buruk Pada Anak Tingkatkan Risiko Tekanan Darah Tinggi dan Kanker

Selasa, 31 Mei 2022 | 15:31 WIB
Pola Makan Buruk Pada Anak Tingkatkan Risiko Tekanan Darah Tinggi dan Kanker
Ilustrasi pola makan anak (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Salah satu faktor risiko utama untuk tekanan darah tinggi dan kondisi kardiovaskular lainnya adalah usia. Karena, semakin bertambah usia seseorang maka semakin besar risikonya mengembangkan tekanan darah tinggi.

Tapi, bukan berarti anak-anak tidak bisa mengembangkan tekanan darah tinggi. Pola makan yang buruk salah satu penyebab tekanan darah tinggi pada anak-anak.

Makanan tinggi gula dan lemak bisa meningkatkan risiko anak-anak mengembangkan tekanan darah tinggi.

"Makanan apa yang kita beli dan dikonsumsi akan berdampak pada risiko tekanan darah tinggi," kata dr Emilia Gomez Pardo dikutip dari Express.

Baca Juga: Cacar Monyet Kian Mengganas di Nigeria, Puluhan Orang Terpapar, Ada yang Meninggal Juga

Emilia mengatakan pola makan yang buruk di masa kanak-kanak dan kebiasaan gaya hidup tidak sehat lainnya bisa meningkatkan risiko masalah kardiovaskular pada anak, yang bisa terdeteksi pertama kali di awal usia 20 tahunan.

Tekanan darah tinggi (Pixabay/McRonny)
Tekanan darah tinggi (Pixabay/McRonny)

Akibatnya, Emilia mendorong orang untuk mengosongkan lemari es dan lemari penyimpanan makanan dari makanan tidak sehat. Lalu, beralihlah ke pola makan yang lebih sehat.

Emilia mengatakan lingkungan di sekitar kita benar-benar obesogenik, semuanya dibuat sedemikian rupa sehingga membuat orang menjadi kelebihan berat badan.

Sebagian besar penyebabnya seringkali berasal dari makanan tidak sehat dengan tingkat bahan kimia tertinggi dan garam.

Konsumsi makanan tak sehat tidak hanya berdampak pada anak-anak ketika masih kecil, tetapi juga bisa berdampak besar pada mereka di masa depan.

Baca Juga: WHO Ungkap Hampir 200 Kasus Cacar Monyet Sudah Terdeteksi secara Global

“Milenial memiliki risiko dua kali lipat terkena kanker karena gaya hidup buruk dan pola makan buruk di masa kanak-kanak," kata Emilia.

Emilia mengatakan satu dari tiga tumor terkait dengan nutrisi yang tidak memadai. Karena itu, ada seruan yang mengajak orang-orang untuk mengonsumsi makanan sehat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI