Suara.com - Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) telah mendeteksi 71 kasus baru cacar monyet di negara itu. Semua kasus baru telah diidentifikasi di Inggris, sehingga jumlah total kasus yang dikonfirmasi di Inggris menjadi 179 sejak 7 Mei.
Badan kesehatan telah menyarankan mereka yang berhubungan dengan kasus untuk mengisolasi diri selama 21 hari.
Selain itu, UKHSA telah menyediakan vaksin cacar yang aman dan menawarkannya kepada kontak dekat manusia yang didiagnosis dengan cacar monyet untuk mengurangi risiko infeksi simtomatik dan penyakit parah. Badan tersebut telah membeli lebih dari 20.000 dosis vaksin cacar yang dibuat oleh Bavarian Nordic.
Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kemarin mengatakan tidak khawatir untuk saat ini penyebaran cacar monyet dapat memicu pandemi global. Demikian seperti dilansir dari Mint.
Baca Juga: Cegah Penularan Cacar Monyet, Dinkes DKI Imbau Warga Terapkan PHBS
Badan kesehatan PBB telah menyuarakan keprihatinan atas "situasi yang tidak biasa" ini, tetapi menegaskan kembali bahwa tidak ada alasan untuk panik atas virus tersebut.
Monkeypox adalah virus zoonosis (virus yang ditularkan ke manusia dari hewan) dengan gejala yang sangat mirip dengan yang terlihat di masa lalu pada pasien cacar, meskipun secara klinis tidak terlalu parah. Penyakit ini disebabkan oleh virus monkeypox yang termasuk dalam genus orthopoxvirus dari famili Poxviridae.
Virus cacar monyet ditularkan dari satu orang ke orang lain melalui kontak dekat dengan lesi, cairan tubuh, tetesan pernapasan, dan bahan yang terkontaminasi seperti tempat tidur. Gejala awal termasuk demam tinggi, pembengkakan kelenjar getah bening dan ruam seperti cacar air. Masa inkubasi cacar monyet biasanya dari 6 hingga 13 hari tetapi dapat berkisar dari 5 hingga 21 hari.