Studi di Kanada: Perempuan Gemuk Lebih Berisiko Alami Patah Tulang

Selasa, 31 Mei 2022 | 11:33 WIB
Studi di Kanada: Perempuan Gemuk Lebih Berisiko Alami Patah Tulang
Ilustrasi Berat Badan. [pexels.com]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perempuan gemuk, terutama yang memiliki lingkar pinggang tinggi, lebih mungkin mengalami patah tulang dibanding perempuan yang memiliki berat badan normal.

Hal itu diungkap lewat studi dari Kanada yang dipimpin oleh Dr. Anne-Frederique Turcotte, dari Unit Endokrinologi & Nefrologi di Pusat Penelitian CHU de Quebec.

Studi ini menganalisis data dari CARaGENE, yang merupakan kohort prospektif berbasis populasi dari 20.000 orang, mulai dari usia 40 hingga 70 tahun.

Dilansir dari laman HealthShots, perempuan dengan pinggang lebih besar memiliki hubungan linier dengan peningkatan risiko patah tulang. Untuk setiap peningkatan 5 cm, ada risiko patah tulang tiga persen lebih tinggi, serta patah tulang ekstremitas bawah distal tujuh persen lebih tinggi.

Baca Juga: Penelitian Denmark: Jumlah Sperma Bisa Meningkat Drastis Saat Berat Badan Turun

Fakta mengungkap, ada hubungan langsung antara lingkar pinggang tinggi (WC) dan patah tulang pergelangan kaki. Selain itu, risiko juga meningkat lima persen pada perempuan dengan BMI 27,5 menjadi 40 persen pada mereka dengan BMI 40.

Sebaliknya, perempuan dengan BMI 22,5 memiliki risiko lima persen lebih rendah dari patah tulang ekstremitas bawah distal.

"Lingkar pinggang lebih kuat terkait dengan patah tulang pada perempuan daripada BMI. Ini mungkin karena lemak visceral, lemak yang sangat aktif secara metabolik dan disimpan jauh di dalam perut, melilit organ, dan mengeluarkan senyawa yang memengaruhi kekuatan tulang," ungkap oleh Dr. Anne-Frederique.

Baik bagi laki-laki maupun perempuan, ada berbagai faktor yang memengaruhi kesehatan tulang mulai dari usia, status menopause, pendapatan, wilayah tempat tinggal, status merokok, konsumsi alkohol, tingkat aktivitas fisik, serta asupan kalsium dan vitamin D.

Selain itu, riwayat patah tulang, penyakit penyerta, serta obat-obatan, juga dapat memengaruhi resiko patah tulang.

Baca Juga: Survei Mayo Clinic: Mayoritas Orang Lakukan Diet Bukan Demi Penampilan, Lalu Apa?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI