Hari Tanpa Tembakau Sedunia, Ini 5 Mitos Tentang Merokok yang Sudah Terbukti Tidak Benar

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Senin, 30 Mei 2022 | 17:38 WIB
Hari Tanpa Tembakau Sedunia, Ini 5 Mitos Tentang Merokok yang Sudah Terbukti Tidak Benar
Ilustrasi merokok, Hari Tanpa Tembakau Sedunia. (Unsplash/Jaroslav Devia)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Itu semua adalah efek samping dari putus nikotin dan efek kekurangan dopamin yang dikeluarkan oleh nikotin yang digunakan. Jadi pada saat orang berhenti merokok, nikotin yang biasa memancing keluarnya dopamin atau hormon bahagia itu jadi berkurang atau tidak ada. Itulah yang menimbulkan rasa tidak nyaman," imbuh Ketua Kelompok kerja bidang rokok PDPI tersebut.

Ia mengibaratkan efek samping ini seperti gjeala sakau pada pengguna narkoba. Namun efek ini disebut dr Feni akan hilang dalam waktu kurang lebih satu bulan.

3. Rokok elektrik dan vape lebih aman

Klaim rokok elektrik dan vape lebih aman daripada rokok tembakau berasal dari tidak adanya TAR dan asap pembakaran. Benarkah demikian?

Hal ini disanggah oleh Kepala Departemen Onkologi Radiasi dari Rumah Sakit Shalimar Bagh, Dr. Vineeta Goel. Dikutip dari Healthshots, vape mengandung nikotin dan bahan kimia racun lainnya dalam bentuk cairan. Cairan ini merupakan obat berbahaya dan adiktif, sehingga dapat memengaruhi kesehatan Anda.

“Ini dapat menempatkan seseorang pada risiko lebih besar terkena paru-paru,” ungkap Dr. Vineeta.

4. Merokok hanya merugikan diri sendiri

Klaim merokok tidak berbahaya bagi orang lain dan hanya merugikan diri sendiri juga kerap dijadikan tameng oleh perokok.

Nyatanya, berbagai jurnal ilmiah membuktikan adanya perokok pasif alias seconhand smoker. Asap rokok dan bahan kimia hasil pembaran lainnya bisa terhirup oleh orang lain, yang meningkatkan risiko penyakit kanker.

Baca Juga: Ini 3 Alasan Mengapa Merokok di Dalam Mobil Berbahaya

5. Tambah filter bikin rokok jadi sehat

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI