Suara.com - Hari Tanpa Tembakau Sedunia diperingati setiap tanggal 30 Mei menjadi momen tepat untuk mengampanyekan risiko bahaya yang ditimbulkan dari merokok.
Sayangnya, edukasi tentang bahaya merokok masih diselubungi oleh mitos terkait beberapa hal mulai dari zat kimia yang dikandung, tembakau alternatif, hingga risiko masalah kesehatan yang mengintai.
Oleh karena itu Suara.com pun merangkum sejumlah mitos tentang rokok yang sudah terbukti tidak benar namun masih dipercaya masyarakat. Apa saja?
1. Rokok linting lebih aman
Rokok linting diklaim lebih aman daripada rokok buatan pabrik karena dibuat dengan bahan kimia yang lebih sedikit, terutama tar.

Namun anggapan ini dibantah mentah-mentah oleh dokter Feni Fitriani Taufik, Sp.P(K). Ia menjelaskan bahaya merokok linting berasal dari proses pembakaran, sama seperti rokok tembakau pabrikan.
Yang jadi masalah adalah dari proses pembakaran. Itu pasti ada pembakaran yang tidak sempurna, masuk ke dalam tubuh. Dibandingkan rokok konvensional yang dibuat di pabrik, tentu bahan kimia lebih minimal. Tapi selain bahan kimia, ada asap yang masuk ke dalam saluran napas, itu juga yang berbahaya," terangnya.
2. Merokok hilangkan stres
Kandungan nikotin pada rokok disebut bisa meredakan stres seseorang. Benarkah demikian?
Baca Juga: Ini 3 Alasan Mengapa Merokok di Dalam Mobil Berbahaya
Menurut dr. Feni, anggapan ini tidak salah meskipun tidak 100 persen benar. Sebab rasa bahagia yang muncul ketika merokok terjadi karena kecanduan nikotin. Ketika berhenti merokok dan tidak ada asupan nikotin, risiko stres pun meningkat.