Cegah Kena Penyakit Jantung, Dokter Minta Masyarakat Terapkan Perilaku CERDIK

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Senin, 30 Mei 2022 | 15:54 WIB
Cegah Kena Penyakit Jantung, Dokter Minta Masyarakat Terapkan Perilaku CERDIK
Ilustrasi jantung manusia (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penyakit jantung masih menjadi penyebab kematian utama di Indonesia. Karena itu, pencegahan penyakit jantung perlu dilakukan sejak muda.

Dijelaskan oleh dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, dr. Badai Bhatara Tiksnadi, Sp.JP(K), perilaku CERDIK diperlukan untuk mencegah risiko terserang penyakit jantung.

"Kunci agar terhindar dari penyakit jantung, adalah Perilaku Hidup Sehat CERDIK, yaitu Cek kesehatan teratur, Enyahkan rokok, Rajin olahraga, Diet seimbang, Istirahat cukup, dan Kendalikan Stres," kata Badai dikutip dari ANTARA.

Badai menjelaskan, seiring dengan bertambahnya usia, maka fungsi tubuh juga mengalami penurunan termasuk organ jantung dan pembuluh darahnya. Penyakit jantung merupakan ancaman dunia dan merupakan penyebab kematian nomor satu di seluruh dunia.

Baca Juga: Jalani Transplantasi Jantung dan Hati, Perempuan Ini Simpan Organ Lamanya di Kantong Plastik!

Ilustrasi jantung (Elements Envato)
Ilustrasi jantung (Elements Envato)

Data Organisasi Kesehatan Dunia menyebutkan, lebih dari 8,9 juta orang di dunia meninggal akibat penyakit jantung dan pembuluh darah. Sementara Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) di Indonesia tahun 2018 menunjukkan bahwa populasi orang di atas 65 tahun yang mempunyai sakit jantung sebesar 4.6 persen.

Kemudahan dari teknologi yang membuat orang kurang aktif bepergian karena semua bisa dipesan lewat ponsel patut diwaspadai. Badai berpesan agar setiap orang tetap aktif bergerak dan rutin berolahraga setiap hari demi menjaga kesehatan dan tetap bugar meski sudah menua kelak.

Kendati demikian, olahraga juga harus dilakukan secara bijak sesuai dengan batasan tubuh. Ia menyarankan untuk menghindari olahraga berat tanpa ada persiapan. Jika tubuh sudah terbiasa dengan latihan dengan intensitas ringan, kemudian berlanjut ke intensitas sedang, maka olahraga intensitas berat boleh dilakukan. Saat berolahraga dengan intensitas ringan, seseorang bisa bernyanyi tanpa kesulitan. Sementara itu, ketika berolahraga dengan intensitas sedang, seseorang masih bisa bercakap-cakap.

Sebaiknya, periksakan dulu kondisi kesehatan ke dokter untuk mengetahui olahraga yang sebaiknya dilakukan.

Dalam rangka Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) 2022, yang diperingati setiap 29 Mei, Entrasol mengadakan webinar ilmiah serta talkshow series yang mengedukasi ribuan masyarakat indonesia. Acara ini diselenggarakan bekerja sama dengan berbagai organisasi profesi serta puluhan komunitas dewasa dan lansia di Indonesia.

Baca Juga: Virus Corona Covid-19 Bisa Picu Gangguan Fungsi Jantung, Ini Tandanya!

Mengangkat tema “Live Strong, Good Heart” pada perayaan hari ini, Entrasol Platinum hadir melengkapi ekosistem produk kesehatan untuk masyarakat Indonesia, melalui inovasi sebagai Nutrisi Kesehatan Jantung Pertama di Indonesia.

"Upaya pencegahan risiko penyakit jantung hingga penanganan penyakit jantung pada dewasa dan lansia tidak bisa berjalan sendiri," kata Business Unit Coordinator Adult Nutrition KALBE Nutritionals, Boy Sinaga.

Hingga saat ini penyakit kardiovaskular atau jantung, tercatat sebagai penyebab kematian nomor satu di dunia. Pada saat yang sama, penyakit jantung juga merupakan penyebab kematian terbesar di Indonesia.

Tercatat pada tahun 2008, 15 dari 1.000 orang di Indonesia menderita penyakit jantung, dan diperkirakan penderita penyakit jantung di indonesia jumlahnya akan mencapai 6 juta orang pada tahun 2024.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI