Benarkah Rokok Lintingan Tak Terlalu Bahaya Dibanding Pabrikan? Ini Kata Dokter

Senin, 30 Mei 2022 | 13:37 WIB
Benarkah Rokok Lintingan Tak Terlalu Bahaya Dibanding Pabrikan? Ini Kata Dokter
Ilustrasi rokok
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Merokok dipastikan berakibat buruk bagi kesehatan tubuh. Meski begitu, sejumlah orang kerap coba cari alternatif untuk merokok 'lebih aman' dengan mengonsumsi rokok lintingan yang berisi tembakau dibungkus dengan daun jagung atau kertas khusus. 

Meski zat kimianya lebih rendah daripada rokok konvensional buatan pabrik, dokter mengingatkan bahwa rokok lintingan tetap buruk bagi kesehatan.

"Yang jadi masalah adalah dari proses pembakaran. Itu pasti ada pembakaran yang tidak sempurna, masuk ke dalam tubuh. Dibandingkan rokok konvensional yang dibuat di pabrik, tentu bahan kimia lebih minimal. Tapi selain bahan kimia, ada asap yang masuk ke dalam saluran napas, itu juga yang berbahaya," jelas dokter paru dr. Feni Fitriani Taufik, Sp.P(K)., dalam webinar Hari Tanpa Tembakau dari Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Senin (30/5/2022).

Ilustrasi Rokok (pixabay)
Ilustrasi Rokok (pixabay)

Dokter Feni menambahkan, tubuh manusia tidak diciptakan untuk menoleransi masuknya bahan-bahan berbahaya seperti asap pembakaran. Sehingga, bagaimanaupun bentuk rokok yang dikonsumsi, selama terjadi proses pembakaran yang menghasilkan asap tetap berbahaya bagi tubuh.

Baca Juga: Faktor Genetik Bisa Jadi Alasan bagi Seorang Remaja untuk Mulai Merokok

"Misalnya rokok dicium-cium saja tidak dibakar mungkin aman karena memang tidak terjadi pembakaran. Jadi mau rokok herbal yang minimalis dilinting sendiri ataupun rokok dari pabrik, karena proses pembakaran itu yang terjadi rangkaian bahan-bahan berbahaya masuk ke dalam tubuh," paparnya.

Paparan asap yang semakin banyak akan membuat tubuh makin tidak bisa menoleransi atau membersihkan bahan berbahaya yang telah masuk. Akibatnya akan menimbulkan kerusakan di dalam tubuh. 

"Tubuh jadi tidak bisa memperbaiki, itulah mulai terjadi kerusakan, gangguan penyakit yang irreversible atau tidak dapat balik," kata Ketua Kelompok kerja bidang rokok PDPI tersebut.

Sekalipun vape yang disebut-sebut jadi rokok modern atau dikenal juga dengan rokok heat not burn, dokter Feni menegaskan bahwa dampaknya sama buruknya bagi kesehatan. Karena walaupun proses pembakaran yang terjadi agak berbeda dengan rokok konvensional juga rokok linting, tapi tetap ada zat kimia yang masuk ke dalam tubuh.

"Memang tujuannya untuk memasukkan nikotin ke dalam tubuh supaya menjadi adiksi, sehingga terus-menerus membutuhkan produk tersebut. Kalau kita kaji komponen-komponennya tetap ada bahan-bahan berbahaya yang dimasukkan ke dalam tubuh," jelasnya.

Baca Juga: Puntung Rokok Salah Satu Penghasil Limbah Mikroplastik

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI