Korea Utara Lebih Dulu 'Timbun' Masker, Vaksin dan Ventilator Sebelum Umumkan Kasus Pertama Covid-19

Senin, 30 Mei 2022 | 11:01 WIB
Korea Utara Lebih Dulu 'Timbun' Masker, Vaksin dan Ventilator Sebelum Umumkan Kasus Pertama Covid-19
Sebagai ilustrasi: Sejumlah warga melintas di jalanan di Ibu Kota Pyongyang Korea Utara. (Foto: AFP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah Korea Utara telah mempersiapkan diri untuk menghadapi wabah Covid-19 sebelum mengumumkan infeksi pertama Korut secara global.

Negara pimpinan Kim Jong Un itu dikabarkan telah menimbun masker wajah, 1.000 ventilator, dan vaksin dari China sejak beberapa bulan sebelum wabah Covid-19 diumumkan.

Pembelian barang-barang tersebut terungkap dalam data perdagangan yang dirilis oleh Beijing.

Media pemerintah Korea Utara pertama kali mengungkapkan wabah Covid-19 pada Kamis (12 Mei) lalu. Kondisi wabah di negara tersebut memicu kekhawatiran global karena kurangnya stok vaksin Covid-19, pasokan medis, dan kekurangan makanan.

Tetapi, berdasarkan data yang diungkap China bahwa sebelum mengumumkan kasus infeksi virus corona, Korea Utara telah mulai menimbun barang-barang tersebut.

Korea Utara tidak diketahui telah melakukan kampanye vaksin Covid-19. Berdasarkan data perdagangan di China pada Februari, terjadi ekspor vaksin tak dikenal senilai US$ 311.126 (sekitar Rp 4,5 miliar) ke salah satu negara tetangga.

Setelah itu, China melaporkan tidak ada lagi ekspor vaksin lain ke Korea Utara selama 2022.

Dari Januari hingga April, bulan terakhir di mana data tersedia, Korea Utara membeli lebih dari 10,6 juta masker dari China, setelah tidak membelinya pada Desember 2021.

Dalam empat bulan tersebut, China juga mengekspor hampir 95.000 termometer, lebih dari 33 kali lipat dari jumlah total tahun 2021.

Baca Juga: Dokter AS Kembali Mempertimbangkan Penggunaan Obat Covid-19 Paxlovid, Mengapa?

China mengekspor 1.000 ventilator non-invasif ke Korea Utara pada bulan April, senilai $ 266.891, serta pasokan laboratorium yang dapat digunakan sebagai alat uji Covid-19.
Impor alat medis lainnya termasuk sarung tangan karet dan pakaian pelindung juga dilakukan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI