Suara.com - Diet karnivora telah mendapat daya tarik dalam beberapa tahun ini di media sosial, dipopulerkan oleh selebriti seperti Joe Rogan.
Orang yang menjalani diet karnivora akan memakan produk hewani hewani, tidak ada biji-bijian, sayuran, makanan olahan, dan tanpa tambahan gula.
Beberapa masih memakan susu, madu, dan buah. Sementara yang lain hanya daging, garam, dan air.
Orang yang menjalaninya mengklaim diet karnivora dapat membuatnya kehilangan berat badan dan menjadi berenergi.
Baca Juga: Studi: Konsumsi Daging Harus Diturunkan Setidaknya 75% Untuk Mencegah Perubahan Iklim
Namun, diet ini kontroversial. Beberapa ahli gizi dan ahli medis mengkhawatirkan diet ini dapat meningkatkan kolesterol, yang membahayakan kesehatan jantung.
Diet ini juga dapat menghilangkan nutrisi nabati yang sangat penting, seperti serat dan polifenol. Bila kekurangan nutrisi tersebut dapat meningkatkan risiko penyakit kronis seperti kanker.
"Diet karnivora bukanlah apa yang saya anggap sebagai diet sehat bagi sebagian besar orang. Jika Anda akan makan daging, saya tidak selalu berpikir itu masalah, tetapi Anda tidak boleh menghindari buah, sayuran, dan serat," jelas pakar nutrisi Layne Norton, dikutip Insider.
Sementara bagi beberapa ahli medis yang juga mendukung pola makan ini mengatakan diet karnivora merupakan alternatif padat nutrisi, terutama bagi makanan khas Amerika yang kaya biji-bijian dan gula halus,
Tetapi beberapa peneliti nutrisi skeptis dengan manfaatnya. Alasannya, kisah sukses anekdot (berdasarkan pengalaman) tidaklah seperti ilmu pengetahuan yang ketat.
Baca Juga: Penjual Daging di Kota Malang Ketar-ketir Wabah Penyakit Mulut dan Kuku
Selain itu, tidak makan sayuran sama sekali lebih berbahaya daripada yang diperkirakan.