Suara.com - Putra pedangdut Rhoma Irama, Risho Rhoma, akui menggunakan narkoba untuk membakar lemak atau menurunkan berat badan.
"I was using it for two reasons. Fat burn, that's one (Gue menggunakan narkoba untuk dua alasan. Pertama, untuk bakar lemak)," kata Ridho Rhoma dikutip dari YouTube Deddy Corbuzier pada Sabtu (28/5/2022).
Selain itu, narkoba juga membuatnya lebih berstamina ketika menjalani aktivitas melelahkan.
"And I was doing projek yang melelahkan, start dari pagi selesai sampai pagi. And then continue kayak gitu setiap pagi. So I don't have that energy (jadi gue gak punya tenaga tersebut)," sambungnya.
Tahun lalu, Ridho Rhoma ditangkap polisi atas penyalahgunaan narkoba pada 4 Februari 2021. Polisi mendapat barang bukti berupa 3 butir ekstasi, yang tersimpan dikantong celana sang penyanyi.
![Ridho Rhoma bebas dari Lapas Kelas I Cipinang, Jakarta [Suara.com/Adiyoga Priyambodo]](https://media.suara.com/pictures/original/2022/05/02/66335-ridho-rhoma-bebas-dari-lapas-kelas-i-cipinang-jakarta-suaracomadiyoga-priyambodo.jpg)
Dari penjelasan sang penyanyi tersebut, benarkah ekstasi dapat menurunkan berat badan?
Dilansir laman penyedia rehabilitasi Florida Beaches Recovery, ekstasi atau methylenedioxymethamphetamine (MDMA) awalnya memang dikembangkan sebagai obat penurun berat badan karena dapat menekan nafsu makan.
Kurangnya nafsu makan menyebabkan pengguna mengabaikan makan dan hampir langsung menurunkan berat badan mereka.
Namun, lambat laun obat disalahgunakan menjadi obat pesta. Padahal, efek samping dari obat ini sangat berbahaya karena dapat menyebabkan kecanduan.
Baca Juga: Bekuk 2 Bandar Narkoba di Jakbar, Polisi Amankan 3 Kg Sabu dan 11 Ribu Pil Ekstasi
Ekstasi termasuk stimulan kuat yang dapat menganggu kenierja tiga neurotransmitter utama, yakni dopamin, serotonin, dan norepinefrin.