Jika gaya pengasuhan yang ketat dan responsif (otoritatif) akan menghasilkan kualitas anak yang baik, strict parents dengan gaya penuhi tekanan dan tidak responsif (otoriter) justru akan membentuk karakter anak yang rendah diri dan mengalami berbagai masalah dalam mental dan perilakunya.
Tanda-Tanda Strict Parents
- Memiliki banyak aturan yang ketat dan penuh tuntutan
- Menuntut anak-anak selalu mematuhi harapan dengan cara yang cukup keras
- Tidak mengizinkan anaknya berpendapat atas aturan yang mereka terima
- Memberi hukuman berat ketika aturan yang mereka berikan dilanggar
- Selalu bersikap dingin dan otoriter
- Seringkali mengeluarkan kata-kata kasar dan merendahkan
- Tidak akan membiarkan anak-anak ikut dalam pengambilan keputusan
- Memiliki harapan tinggi yang tidak realistis
- Selalu merasa paling benar.

Efek Buruk Strict Parents
Orang tua yang ketat ini biasanya akan memandang keberhasilan akademis sebagai prioritas dan menilai efektivitas pengasuhan mereka dari kinerja anak-anak di sekolah.
Jenis pengasuhan ini mungkin menghasilkan anak-anak dengan nilai tinggi di sekolahnya. Namun di sisi lain, perkara keberhasilan akademis tidak jarang mengakibatkan banyak kehancuran dari sisi sang anak.
Sebuah studi juga menyebut bahwa anak-anak yang dibesarkan dalam keluarga ketat umumnya tidak bahagia dan menunjukkan lebih banyak gejala depresi.
Gaya asuh orang tua akan sangat berpengaruh pada perilaku anak. Jadi, jangan heran jika mereka kemudian tumbuh sebagai sosok yang penuh emosi, pemberontakan, dan agresif saat keinginannya tidak berjalan sesuai harapan.
Kontributor : Hillary Sekar Pawestri
Baca Juga: 5 Tanda Anda Bukan Orangtua yang Dewasa Secara Emosional