Suara.com - Risiko penyakit dari hewan alias penyakit zoonosis meningkat di masa pandemi. Setelah penyakit mulut dan kuku dan cacar monyet, flu babi Afrika pun mulai mengancam.
Demi mencegah penyebaran penyakit meluas, Korea Selatan memusnahkan lebih dari 1.000 babi dalam upaya mencegah penyebaran flu babi Afrika (ASF) menyusul wabah virus pertama tahun ini.
Penyakit hewan itu muncul di sebuah peternakan babi di Hongcheon, daerah yang berjarak sekitar 100 km dari timur Seoul, pada Kamis (26/5). Kemunculan Itu menandai kasus pertama nasional sejak 5 Oktober tahun lalu, menurut kementerian.
Pejabat karantina sudah memusnahkan sekitar 1.175 babi di peternakan tersebut pada Jumat, kata kementerian.
Baca Juga: Boyband TO1 Mendadak Umumkan Vakum, Ada Apa?
Perdana Menteri Han Duck-soo menginstruksikan para pejabat agar sepenuhnya menerapkan langkah-langkah karantina melalui "pengerahan seluruh sumber daya yang ada" untuk membendung penyebarannya sekaligus melacak infeksi secara tepat.
ASF tidak berpengaruh pada manusia, namun mematikan bagi ternak babi. Saat ini belum adan vaksin atau pun obat untuk penyakit tersebut.
Penyakit hewan yang fatal memberikan pukulan yang keras bagi industri babi Korea Selatan pada 2019, ketika pejabat karantina memusnahkan 150.000 lebih ekor babi.