Suara.com - Penyelenggaraan Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) Tahun 2022 di Bali, Indonesia, mendapat pujian dari para peserta.
Dengan suksesnya event internasional seperti GPDRR, apakah tandanya Indonesia sudah siap menuju endemi COVID-19? Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito pun angkat bicara.
Ia menegaskan Indonesia sendiri saat ini dalam kondisi kasus COVID-19 yang relatif terkendali. Tetapi, pada prinsipnya situasi dunia masih dalam pandemi COVID-19. Namun, apabila banyak negara-negara di dunia dapat mengendalikan kasusnya seperti Indonesia, tidak menutup kemungkinan status pandemi global dapat dicabut oleh badan kesehatan dunia (WHO).
"Khususnya Indonesia dengan kondisi seperti ini dipertahankan, maka kita dapat melakukan kegiatan ekonomi lebih baik lagi," kata Wiku dikutip dari situs resmi Satgas COVID-19.
Baca Juga: Anies Terbitkan Kepgub PPKM Level 1, Begini Aturan Lengkapnya
Indonesia juga dapat membuktikan kepada dunia bahwa dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat, maka kegiatan besar internasional seperti GPDRR dapat terlaksana dengan aman meskipun dunia masih dilanda pandemi COVID-19.
Terselenggaranya dengan baik kegiatan internasional seperti GPDRR telah dilakukan dengan persiapan yang matang dan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Mulai dari simulasi kegiatan yang sebelumnya telah dilakukan, hingga saat hari pelaksanaan kegiatan yang berlangsung 23 - 28 Mei 2022 di Bali.
Begitu pun, selama kegiatan berlangsung, panitia memastikan seluruh peserta yang menghadiri acara di dalam venue sudah negatif COVID-19 dan terskrining dengan baik. Meski demikian, bagi yang teridentifikasi positif diwajibkan langsung menjalani isolasi di hotelnya masing-masing dan tidak diperbolehkan memasuki venue acara.
Selanjutnya dilakukan tracing dari kontak orang yang dinyatakan positif tersebut. "Dan dari hasil tracing, semua yang berkontak dengan orang positif tersebut hasilnya negatif COVID-19," jelasnya.
Disamping itu, panitia telah menyiapkan tempat menginap seluruh peserta pada 17 hotel yang sudah direkomendasikan dan tidak jauh dari lokasi venue acara di Bali. Hotel yang telah direkomendasikan, termasuk hotel-hotel lainnya yang digunakan peserta juga sudah bersertifikat CHSE (Cleanliness, Healthy, ang Enviromental Sustainabilty).
Baca Juga: Jakarta Terapkan PPKM Level 1, Anies: Masa-masa Kritis Pandemi Telah Kita Lewati
"Artinya, kebersihan keamanan lingkungan sudah diterapkan pada hotel-hotel tersebut, termasuk hotel untuk para official dan pekerja, berikut termasuk transportasi yang mengantarnya menuju venue acara," jelas Wiku.
Walaupun begitu, diakui bahwa potensi terjadinya penularan dari interaksi antar peserta masih dapat terjadi. Namun, panitia terus memonitor sehingga keadaan tetap baik.