Mesti Tahu, Begini Cara Cegah Heat Stroke Saat Naik Haji

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Jum'at, 27 Mei 2022 | 18:13 WIB
Mesti Tahu, Begini Cara Cegah Heat Stroke Saat Naik Haji
Ilustrasi haji, biaya haji 2022 (Freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perbedaan suhu ekstrim ditambah kelembapan yang rendah di Arab Saudi, bisa menimbulkan potensi dehidrasi bagi jemaah haji. Koordinator Promosi Kesehatan PPIH Bidang Kesehatan dr. Edi Supriyatna menyebut bahwa kondisi ini dapat mengarah pada situasi yang lebih parah yakni heat exhausted bahkan heat stroke.

Sehingga asupan mineral yang cukup menjadi kunci penting menjaga jemaah haji tetap terhidrasi dengan baik. Oleh sebab itu, petugas Kesehatan Haji diminta untuk dapat mengedukasi baik diri sendiri maupun jemaah haji untuk menjaga diri agar selalu terhidrasi dengan baik. Terutama pada saat menjalankan Ibadah Haji di Arab Saudi kelak

“Kunci Dehidrasi adalah mineral loss, jadi harus minum air yang dicampur elektrolit, jangan tunggu haus” ujar dr. Edi, seperti dikutip dari siaran pers Kementerian Kesehatan. 

Fungsi elektrolit di sini bukan sebagai obat diare, melainkan sebagai pengganti mineral yang hilang selama menjalankan aktivitas di tengah cuaca yang sangat terik dan minim kelembapan.

Baca Juga: 1.077 Calon Jemaah Haji Asal Medan Dijadwalkan Berangkat ke Tanah Suci 11 Juni

Ilustrasi Haji - Batas Umur Naik Haji, Ketahui Syarat dan Biayanya Pada Tahun 2022 (Pixabay)
Ilustrasi Haji - Batas Umur Naik Haji, Ketahui Syarat dan Biayanya Pada Tahun 2022 (Pixabay)

Konsumsi elektrolit dilakukan setelah jemaah haji melakukan aktifitas di luar hotel, dengan mencampurkan 1 sachet oralit dengan 600 ml air. Selain itu jemaah juga diminta untuk minum air 5-6 botol sehari dengan takaran 600 ml air setiap botolnya.

Lebih lanjut, dr. Edi menyampaikan Jemaah haji diminta menghindari pajanan sinar matahari langsung dengan lengkapi diri dengan Alat Pelindung Diri (APD), salah satunya dengan menggunakan topi dengan bibir (pinggiran) yang lebar sehingga kepala bisa terhindar dari sengatan langsung.

Selain itu juga jemaah diminta untuk sering menyemprot bagian tubuh yang terpapar pajanan matahari langsung, terutama muka dan tangan. Jemaah juga diminta untuk menggunakan pakaian yang longgar dan mudah menyerap keringat, serta selalu menggunakan alas kaki saat bepergian.

“Edukasi ini harus dijalankan mulai dari sekarang, sebelum jemaah haji berangkat” tutup dr. Edi

Baca Juga: Pengurangan Kuota 50 Persen, Sebanyak 89 Calon Jamaah Haji dari Meranti Tak Berangkat ke Tanah Suci

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI