Suara.com - Infeksi cacar monyet terus menghantui wilayah Benua Eropa. Salah satu negara yang melaporkan penambahan kasus secara rutin adalah Spanyol.
Dikutip dari ANTARA, otoritas kesehatan melaporkan adanya tambahan 25 kasus cacar monyet pada Kamis (26/5/2022). Dengan ini, total sudah 84 orang yang terkonfirmasi positif.
Kementerian Kesehatan kini menganggap semua infeksi cacar yang bukan berasal dari manusia sebagai cacar monyet setelah terbukti positif meski sebelumnya hanya menghitung kasus terkonfirmasi melalui pengurut.
Menurutnya, ada 73 kasus suspek cacar monyet. Menteri Kesehatan Carolina Darias mengatakan Spanyol akan membeli vaksin cacar monyet sebagai bagian dari pembelian vaksin bersama Uni Eropa dan memastikan bahwa varian Afrika barat, yang memilik tingkat kematian di sekitar 1 persen dari kasus, terdeteksi di Spanyol.
Baca Juga: Cacar Monyet di Afrika, CDC Pastikan Tragedi Penimbunan Vaksin Tidak Terulang
Spanyol, Inggris dan Portugal menjadi negara dengan kasus tertinggi dalam wabah penyakit saat ini yang biasanya ringan di luar area endemiknya di wilayah Afrika barat dan tengah.
Sebelumnya diberitakan, Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO tidak setuju dengan rencana vaksin massal untuk wabah cacar monyet, karena efek samping vaksin cacar yang cukup berisiko.
Menurut Kepala Tim Ancaman Patogen WHO Eropa, Richard Pebody, alih-alih vaksin massal pola hidup bersih dan sehat, khususnya perilaku seks yang aman lebih direkomendasikan.
Mengutip Insider, Kamis (26/5/2022) meski vaksin cacar mampu memberikan perlindungan 85 persen dari cacar monyet, tapi tidak semua orang bisa disuntik vaksin ini.
Ada dua vaksin cacar yang lebih baru dan aman, tapi pasokannya cukup langka, yakni baru ada 1.000 dosis vaksin Jynneos yang dimiliki AS.
Baca Juga: Kian Mengganas, Kasus Cacar Monyet di Spanyol Kini Mencapai 84 Orang