Suara.com - Atlet rentan mengalami cedera. Padahal hal tersebut bisa sangat berbahaya bukan hanya untuk kelangsungan karir mereka, tetapi juga kesehatan dan masa depan.
Untuk itu, Komite Olahraga Nasional Indonesia atau KONI bersama dengan PT Taisho, menjalin kerjasama terkait risiko cedera pada atlet.
General Manager Taisho Pharmaceutical Indonesia - Toshiyuki Ishii mengungkap, ada beberapa langkah mencegah saat olahraga yang bisa diterapkan pada atlet.
"Cedera yang terjadi pada atlet harus ditangani secepat mungkin dengan pengelolaan cedera yang baik, sehingga atlet dapat kembali pulih dan siap untuk bertanding kembali dan meraih prestasi terbaik," ujar Toshiyuki dalam keterangannya kepada Suara.com, Rabu (25/5/2022).
Baca Juga: Siapa Yeremia Rambitan? Atlet Bulu Tangkis yang Diduga Lecehkan Volunteer SEA Games 2021
Berikut ini enam langkah mencegah cedera olahraga yang bisa diterapkan:
1. Menetapkan target yang realistis sesuai kondisi masing-masing, dan peningkatan target secara berkala.
2. Merencanakan dan mempersiapkan saat memulai program atau jenis olahraga baru, dan memastikan telah mempelajari teknik tepat yang diperlukan untuk menunjang pelaksanaan jenis olahraga tersebut.
3. Melakukan pemanasan dan pendinginan, agar otot tidak mudah tegang dan guna meningkatkan fleksibilitas.
4. Menggunakan waktu secara bertahap dalam meningkatkan tingkat pelatihan untuk mencegah stres pada tulang, persendian dan otot.
5. Mendengarkan sinyal tubuh jika dirasakan stress yang berlebih, khususnya jika persendian terasa tidak normal.
Baca Juga: Update Pasien Covid-19 Di RSDC Wisma Atlet, Kini Rawat 16 Orang
6. Bila olahraga di suhu udara tropis, maka perhatikan metode pendinginan suhu tubuh saat olahraga agar terhindar dari dehidrasi hingga stroke karena suhu udara panas.