Virus Corona Covid-19 Bisa Sebabkan Perubahan Suasana Hati, Ini Tanda-tandanya!

Rabu, 25 Mei 2022 | 16:01 WIB
Virus Corona Covid-19 Bisa Sebabkan Perubahan Suasana Hati, Ini Tanda-tandanya!
Ilustrasi perubahan suasana hari, kecemasan. (Pexels/Alex Green)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Banyak orang mengaku mengalami perubahan suasana hati akibat virus corona Covid-19. Bukan hal yang aneh bila virus corona Covid-19 ini bisa menyebabkan perubahan suasana hari.

Sebuah studi kesehatan menemukan orang yang sembuh dari virus corona Covid-19 memang berisiko tinggi mengalami perubahan suasana hati dan kecemasan dalam 3 bulan setelah infeksi.

Sebab dilansir dari Times of India, virus corona Covid-19 bisa menyerang otak sehingga banyak orang mengembangkan gejala neurologis.

Stephanie Collier, instruktur psikiatri di Harvard Medical School, menjelaskan bahwa pandemi virus corona juga telah mempengaruhi kesehatan mental yang lebih buruk, tak hanya infeksi otak.

Baca Juga: Pakar Kesehatan: Varian Omicron Berisiko Membuat Orang Terinfeksi Berulang Kali

Hal ini disebabkan oleh masalah psikologis akibat isolasi, kesepian, pengangguran, tekanan keuangan dan kehilangan orang yang dicintai selama pandemi.

Ilustrasi Virus Corona Covid-19. (Pixabay)
Ilustrasi Virus Corona Covid-19. (Pixabay)

Anda mungkin juga lebih sering merasa sedih, cemas atau terlalu sering panik. Bahkan, perasaan marah atau frustasi juga bisa mengindikasikan dampak virus corona Covid-19 pada suasana hati.

Gejala lain virus corona Covid-19 pada suasana hati, termasuk perasaan putus asa, rendah diri dan kelelahan. Orang dengan Long Covid-19 juga mungkin merasa lebih khawatir dari biasanya.

Suasana hati yang rendah biasanya membaik setelah beberapa hari atau minggu. Namun, suasana hati yang buruk yang tidak kunjung hilang bisa menjadi tanda depresi.

Jika perasaan negatif ini tidak hilang setelah 2 minggu, terlalu sulit diatasi dan mempengaruhi aktivitas harian, itu mungkin termasuk tanda depresi akibat Long Covid-19.

Baca Juga: Infeksi Varian Omicron Hanya Memberi Sedikit Kekebalan, Tetap Harus Vaksinasi

Bahkan, tidak bisa merasakan kesenangan dari hidup dan kesulitan berkonsentrasi pada kehidupan sehari-hari, seperti membaca koran atau menonton TV itu bisa menjadi tanda depresi.

Hal ini juga dapat berdampak pada pola makan dan tidur Anda. Anda mungkin kehilangan nafsu makan dari yang biasanya makan secara teratur.

Dalam hal tidur, Anda mungkin tidur lebih dari biasanya atau tidak bisa tidur sama sekali. Memiliki pikiran untuk bunuh diri atau pikiran tentang menyakiti diri sendiri juga menandakan bahwa Anda harus mengunjungi dokter Anda.

Jika Anda mengalami gejala depresi hampir sepanjang hari, setiap hari, selama lebih dari dua minggu, Anda harus mengunjungi dokter umum Anda.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI