Suara.com - Banyak orangtua tidak tahu harus berbuat apa saat anak mengalami kejang. Orangtua juga akan merasa tidak tega saat anak kesakitan, yang hasilnya membuat orangtua panik hingga berisiko menangani anak dengan cara yang salah.
Anak dikatakan kejang jika tubuhnya kaku, dan dilanjutkan gerakan menyentak di seluruh tubuh, seperti di wajah, leher hingga tangan. Umumnya kejang pada anak usia enam bulan hingga enam tahun terjadi saat demam.
Tapi secara umum kejang bisa disebabkan epilepsi, hipoglikemia, hipoksia, hipotensi, tumor otak, meningitis, ketidakseimbangan elektrolit hingga overdosis obat.
Dokter Spesialis Anak, dr. Lucky Yogasatria melalui konten edukasi di Instagramnya @dr.lucky.sp.a, dikutip Suara.com, Rabu (25/5/2022) menyebut ada tiga pantangan yang tidak boleh dilakukan orangtua saat anak alami kejang, sebagai berikut:
Baca Juga: Ulasan Novel 'Penari', Menikah Harus Atas Izin dan Restu Orangtua
1. Panik
Tetap tenang, menurut dr. Lucky, jadi cara terbaik agar orangtua tetap waspada mengawasi dan memantau kondisi anak, saat tenang orangtua juga akan membuat keputusan terbaik.
"Panik ini biasanya tanda kalau kita belum ngerti ilmunya, jadi pas anak kejang nggak tahu mau ngapain, cemas ketakutan. Nah, biar nggak panik belajar," jelas dr. Lucky.
2. Masukan Sesuatu ke Mulut Anak
Di Indonesia masih banyak mitos saat anak kejang disarankan memasukan sendok hingga jari tangan ke mulut anak, tujuannya agar lidah tidak tergigit. Padahal kata dr. Lucky tindakan ini berbahaya, karena menghalangi jalur napas anak.
"Lebih baik lidah kegigit daripada gigi patah, gusi luka, rahang bermasalah, atau dia tersedak jadi susah napas, gara-gara ada sesuatu dalam mulutnya," katanya.
3. Menahan Badan Anak
Kejang berupa sentakan membuat orangtua khawatir anak terjatuh, sehingga badan ditahan agar sentakan tidak berlebihan.
Baca Juga: Orangtua Mesti Tahu, Jangan Pernah Ucapkan Hal Ini ke Anak
Padahal ini tidak perlu dilakukan, tapi pastikan lingkungan di sekitar anak aman, diberi pejaga agar anak tidak jatuh, tapi bukan dengan cara mendekap atau menahan badan anak.
"Biarin aja dia kejang dengan bebas, yang perlu kita lakukan adalah cukup menjaga lingkungan sekitar tetap aman, longgarin bajunya, dan tetap dipantau selama kejang berlansung," tutupnya.