Suara.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan kasus cacar monyet yang terkonfirmasi sudah mencapai 131 dan 106 suspek, Selasa (24/5/2022).
Menurut WHO, kasus cacar monyet ini tetap bisa dikendalikan dan masih terbatas meski wabahnya tergolong tidak biasa.
WHO juga sedang mengadakan pertemuan lebih lanjut untuk mendukung negara-negara anggota yang memiliki kasus cacar monyet dengan memberi saran tentang cara mengatasi situasi tersebut.
"Kami mendorong Anda semua untuk meningkatkan pengawasan cacar monyet agar mengetahui status tingkat penularan dan memahami ke mana arahnya," saran ketua WHO untuk Kesiapsiagaan Bahaya Menular Global, Sylvie Briand, dikutip Global News.
Baca Juga: WHO Menduga Wabah Cacar Monyet Berasal dari Pesta dan Menyebar Melalui Hubungan Seksual
Selain itu, Briand juga mengatakan bahwa WHO tidak menganggap virus penyebab cacar monyet telah bermutasi.
Sebaliknya, kasus penularan didorong oleh perubahan perilaku manusia, terlebih ketika banyak orang sudah kembali bersosialisasi mengingat pembatasan Covid-19 dicabut.
Di sisi lain, WHO mengatakan bahwa penyebaran wabah ini masih bisa dicegah dengan praktik kebersihan yang baik dan perilaku seksual yang aman.
Tidak perlu adanya vaksinasi massal, terlebih ketika pasokan vaksin serta antivirus untuk cacar monyet masih terbatas.
"Jadi ini tentang perilaku seksual yang aman, kebersihan yang baik, mencuci tangan secara teratur. Semua hal ini akan membantu membatasi penularan virus ini," jelas Pemimpin Tim Patogen Ancaman Tinggi untuk WHO Eropa, Richard Pebody, pada Senin (23/5/2022).
Baca Juga: Mewabah di Eropa dan Amerika, Cacar Monyet Sudah Masuk Indonesia? Ini Kata Kemenkes