Suara.com - Hilangnya atau terganggunya indera pengecap (dysgeusia) merupakan gejala umum Covid-19. Tapi ternyata, kondisi ini juga menjadi salah satu efek samping obat Covid-19, yakni Paxlovid.
Meski terjadi pada kurang dari enam persen orang yang diberi Paxlovid, beberapa pasien mengatakan mereka merasakan rasa 'mengerikan' segera setelah meminum obat.
Dysgeusia digambarkan sebagai terganggunya indera pengecap, sehingga llidah hanya merasakan pahit, logam, atau asam di mulut.
Menurut Science Alert, berikut tiga penyebab dysgeusia:
Perubahan rasa di lidah telah dilaporkan menjadi gejala infeksi influenza, demam, diabetes, penyakit jantung, dan penyakit lainnya. Saat ini, salah satu penyebab dysgeusia yang paling sering adalah Covid-19.
Karena hubungan yang erat antara rasa dan bau, kerusakan yang disebabkan oleh virus pada lapisan hidung mungkin cukup untuk menyebabkan gangguan rasa.
Virus juga dapat menyebabkan kerusakan langsung pada indera pengecap, saraf yang terhubung ke lidah, atau area otak yang bertanggung jawab untuk pemrosesan sensori rasa.
![Ilustrasi pasien Covid-19 yang sedang dirawat. [Istimewa]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/02/07/74548-ilustrasi-pasien-covid-19-yang-sedang-dirawat-istimewa.jpg)
2. Cedera
Baca Juga: Pfizer Ungkap Hasil Studi Obat Covid-19 Paxlovid untuk Cegah Infeksi, Ternyata Tidak Ampuh?
Terganggunya indera pengecap juga bisa menjadi efek dari kerusakan saraf pusat dan jalur otak yang terlibat dalam persepsi rasa.