Suara.com - Hilangnya atau terganggunya indera pengecap (dysgeusia) merupakan gejala umum Covid-19. Tapi ternyata, kondisi ini juga menjadi salah satu efek samping obat Covid-19, yakni Paxlovid.
Meski terjadi pada kurang dari enam persen orang yang diberi Paxlovid, beberapa pasien mengatakan mereka merasakan rasa 'mengerikan' segera setelah meminum obat.
Dysgeusia digambarkan sebagai terganggunya indera pengecap, sehingga llidah hanya merasakan pahit, logam, atau asam di mulut.
Menurut Science Alert, berikut tiga penyebab dysgeusia:
Baca Juga: Pfizer Ungkap Hasil Studi Obat Covid-19 Paxlovid untuk Cegah Infeksi, Ternyata Tidak Ampuh?
Perubahan rasa di lidah telah dilaporkan menjadi gejala infeksi influenza, demam, diabetes, penyakit jantung, dan penyakit lainnya. Saat ini, salah satu penyebab dysgeusia yang paling sering adalah Covid-19.
Karena hubungan yang erat antara rasa dan bau, kerusakan yang disebabkan oleh virus pada lapisan hidung mungkin cukup untuk menyebabkan gangguan rasa.
Virus juga dapat menyebabkan kerusakan langsung pada indera pengecap, saraf yang terhubung ke lidah, atau area otak yang bertanggung jawab untuk pemrosesan sensori rasa.
2. Cedera
Baca Juga: Peneliti China Mengonfirmasi Kemanjuran Obat Covid-19 Paxlovid Buatan Pfizer
Terganggunya indera pengecap juga bisa menjadi efek dari kerusakan saraf pusat dan jalur otak yang terlibat dalam persepsi rasa.
Itu bisa terjadi karena adanya lesi atau luka di saraf atau jaringan otak. Bisa juga karena hilangnya lapisan mielin lemak, yang membantu melindungi jalur untuk memberi sinyal rasa.
Dalam kasus yang jarang terjadi, dysgeusia juga bisa disebabkan oleh tumor otak.
3. Obat-obatan
Selain antivirus Paxlovid, dysgeusia juga menjadi efek samping dari pengobatan lain, seperti antibiotik maupun obat untuk penyakit Parkinson, epilepsi serta HIV.
Mungkin ada beberapa alasan, salah satunya obat-obatan meninggalkan rasa pahit pada lidah.
Obat-obatan juga dapat mengaktifkan reseptor rasa tertentu yang mendeteksi rasa pahit, asam atau logam.