Suara.com - Kondisi kesehatan Tukul Arwana berangsur membaik setelah rutin fisioterapi untuk mengobati stroke yang dideritanya.
Tapi, Rizki Kimon, selaku perwakilan keluarga mengatakan Tukul Arwana masih kesulitan berbicara dan masih proses belajar.
"Sementara baru belajar AIUEO, tapi mas Tukul Arwana baru bisa A sama O. Pelan-pelan sih memang," ucap Kimon saat ditemui di kawasan Cipete, Jakarta, Senin (23/5/2022).
Setelah terserang stroke, penderita memang bisa mengalami masalah kemampuan bicara, menulis dan memahami bahasa lisan maupun tulisan.
Baca Juga: Pfizer Mengklaim Vaksin Booster untuk Balita Ampuh Cegah Gejala Covid-19
Karena itu dilansir dari Alodokter, terapi bicara sangat penting sebagai terapi pascastroke untuk membantu melatih kemampuan bicara dan otot-otot menelan pada penderita agar kembali berfungsi normal.
Adapun beberapa cara membantu melatih kemampuan bicara setelah terserang stroke, antara lain:
- Melatih kemampuan menelan air dan makanan
- Mencocokan kata dengan gambar, mengurutkan kata yang sesuai maknanya dan menentukan kata dengan makna serupa
- Mengulangi kata-kata yang diucapkan terapis
- Melatih percakapan
- Membaca dan menulis
Beberapa terapi bicara setelah stroke ini bisa dilakukan untuk mempercepat proses pemulihan. Tapi, teknik dan durasi terapi ini perlu disesuaikan dengan tingkat keparahan kondisinya, usia penderita dan organ yang mengalami kerusakan.
Sebelum melakukan terapi bicara setelah stroke ini, Anda juga perlu komunikasi dengan dokter untuk menentukan intensitas dan durasi terapinya.
Baca Juga: Pakar Kesehatan: Varian Omicron Berisiko Membuat Orang Terinfeksi Berulang Kali