Pertama Kalinya, Peneliti Menyuntikkan Virus untuk Membunuh Sel Kanker pada Manusia, Seberapa Ampuh?

Senin, 23 Mei 2022 | 20:56 WIB
Pertama Kalinya, Peneliti Menyuntikkan Virus untuk Membunuh Sel Kanker pada Manusia, Seberapa Ampuh?
Ilustrasi obat antikanker [Istimewa]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ilmuwan melakukan percobaan pertama injeksi virus pembunuh kanker kepada pasien, dengan harapan uji klinis ini akan menunjukkan cara baru dalam melawan tumor kanker di tubuh manusia.

Kandidat obat yang disebut CF33-hNIS (alias Vaxinia) adalah virus onkolitik, virus cacar vaccinia yang telah dimodifikasi secara genetik.

Virus dirancang untuk menginfeksi dan membunuh sel kanker secara selektif sambil menyisihkan sel yang sehat.

Dalam kasus CF33-hNIS, virus yang sudah dimodifikasi ini bekerja dengan memasuki sel dan menggandakan dirinya sendiri.

Lalu, sel yang terinfeksi akan 'meledak', melepaskan ribuan partikel virus baru yang bertindak sebagai antigen, sehingga dapat merangsang sistem kekebalan untuk menyerang sel kanker.

Foto oleh cottonbro dari Pexels
Ilustrasi obat pembunuh kanker (Cottonbro/Pexels)

Dalam penelitian model hewan, hasil menunjukkan bahwa obat bisa memanfaatkan sistem kekebalan untuk memburu dan menghancurkan sel kanker.

"Penelitian kami sebelumnya menunjukkan bahwa virus onkolitik dapat merangsang sistem kekebalan untuk merespons dan membunuh kanker, serta merangsang sistem kekebalan untuk lebih responsif terhadap imunoterapi lainnya," kata ahli onkologi di pusat penelitian dan perawatan kanker City of Hope Los Angeles, Daneng Li, dikutip Science Alert.

Li yakin bahwa CF33-hNIS berpotensi meningkatkan hasil baik bagi pasien kanker.

Uji coba fase pertama ini berfokus pada keamanan dan tolerabilitas obat pada pasien.

Baca Juga: Banyak yang Belum Tahu, Pria Lebih Berisiko Kanker Payudara jika Punya Masalah Kesuburan

Jika terbukti CF33-hNIS aman dan dapat ditoleransi dengan baik, tes tambahan selanjutnya adalah menganalisis hasil bagaimana obat dipasangkan dengan pembrolizumab, pengobatan antibodi yang biasanya digunakan dalam imunoterapi kanker.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI