Hits Kesehatan: Cacar Monyet Bukan Penyakit Kaum Gay, Bisakah Atasi Rabun Dekat dengan Kacamata?

Risna Halidi Suara.Com
Senin, 23 Mei 2022 | 20:19 WIB
Hits Kesehatan: Cacar Monyet Bukan Penyakit Kaum Gay, Bisakah Atasi Rabun Dekat dengan Kacamata?
Ilustrasi gay dan LGBT. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Cacar monyet diasosiasikan sebagai penyakit yang menyerang dan disebarkan oleh komunitas gay. Tapi benarkah demikian dan apakah hanya orang dengan seksualitas penyuka sesama jenis yang bisa menderita cacar monyet?

Di sisi lain, ada inovasi baru dari Jepang di mana sebuah kacamata diklaim dapat mengatasi masalah rabun dekat. Bagaimana penjelasannya?

Berita mengenai isu cacar monyet penyakit kaum gay dan kacamata untuk atasi rabun dekat masuk dalam daftar berita kanal lifestyle paling populer di Suara.com edisi Senin, 23 Mei 2022 berikut ini.

1. Pakar Kesehatan: Cacar Monyet Bukan Penyakit Gay!

Baca Juga: Pemberitaan Cacar Monyet Banyak Menyudutkan Kelompok Gay dan Biseksual, UNAIDS Angkat Bicara

Cacar monyet (Antara)
Cacar monyet (Antara)

Monkeypox atau cacar monyet menyebar lebih cepat dari biasanya. Bulan ini, lebih dari 140 kasus yang dikonfirmasi dan dicurigai telah terdeteksi di selusin negara di seluruh Eropa, Amerika Utara, dan Oseania.

Meski demikian, banyak pakar dan pemberitaan yang hanya fokus ke lelaki gay. Menanggapi hal itu, para pakar kesehatan masyarakat dan ahli virologi mengatakan bahwa fokus pada pria gay yang terkena cacar monyet sekarang mengingatkan pada beberapa pelaporan awal tentang HIV dan AIDS 40 tahun yang lalu.

Baca selengkapnya

2. Canggih, Perusahaan Jepang Berhasil Ciptaan Kacamata yang DIklaim Bantu Atasi Rabun Dekat dan Jauh

Ilustrasi mata (Unsplash/Amanda Dalbjrn)
Ilustrasi mata (Unsplash/Amanda Dalbjrn)

Perusahaan kacamata pintar apanese Vixion telah mengerjakan sepasang kacamata inovatif yang dapat menyesuaikan fokus lensa, sehingga membantu pemakainya mengatasi miopia dan hiperopia.

Baca Juga: Dear Parents, Begini Tips Agar Anak Tetap Aman dari Hepatitis Akut Saat Sekolah Tatap Muka

Menderita rabun jauh atau rabun jauh sudah cukup buruk, tetapi seiring bertambahnya usia, banyak dari kita harus berurusan dengan gejala kedua kondisi tersebut. Itu berarti kesulitan melihat detail dari dekat dan di kejauhan.

Baca selengkapnya

3. Daripada Terus Minum Suplemen Vitamin, Lebih Baik Rutin Konsumsi 5 Makanan Ini

Ilustrasi Makanan Sehat (Pexels/ Ella Olsson)
Ilustrasi Makanan Sehat (Pexels/ Ella Olsson)

Vitamin dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Tetapi pada saat yang sama, tubuh kita merupakan mesin kompleks dengan kebutuhan yang banyak.

Jadi, berpegang teguh pada pola makan sehat dan nutrisi seimbang kemungkinan jauh lebih bermanfaat bagi kesehatan daripada terus-menerus suplementasi.

Baca selengkapnya

4. Dokter Anak: Pandemi Banyak Anak Terlambat Bicara Karena Salah Pola Asuh

Ilustrasi anak dan bapak.[Pexels/Timur Weber]
Ilustrasi anak dan bapak.[Pexels/Timur Weber]

Speech delay atau terlambat bicara meningkat di masa pandemi Covid-19, karena diduga semakin banyak bayi terpapar gadget, sehingga rangsangan interaksi bicara pada bayi berkurang.

Inilah sebabnya, menurut Dokter Spesialis Anak, dr Ajeng Indriastari, orangtua perlu mengenali tanda speech delay atau terlambat bicara pada anak.

Baca selengkapnya

5. Inggris Konfirmasi Kasus Penularan Lokal Cacar Monyet Pertama, Bakal Jadi Pandemi Selanjutnya?

Ilustrasi Cacar - Sudah Masuk Singapura, Waspadai Penyebaran Cacar Monyet di Indonesia (Pexels)
Ilustrasi Cacar - Sudah Masuk Singapura, Waspadai Penyebaran Cacar Monyet di Indonesia (Pexels)

Inggris mengonfirmasi kasus penularan lokal cacar monyet langka atau monkeypox, yang tidak terkait perjalanan ke Afrika Barat.

Seperti diketahui, Afrika Barat adalah tempat endemik penyakit tersebut bermula. Temuan ini dikonfirmasi Kepala Penasihat Medis UKHSA Susan Hopkins pada Minggu, 22 Mei 2022.

Baca selengkapnya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI