Suara.com - Para ahli mengingatkan bahwa risiko mengalami reinfeksi, atau infeksi ulang, masih mungkin terjadi, terutama dari varian Omicron.
"Salama itu masih menular di masyarakat, selalu ada kemungkinan (terinfeksi)," jelas profesor klinis di fakultas kependudukan dan kesehatan masyarakat Universitas British Columbia, Hoption Cann.
Terinfeksi Omicron lebih dari sekali juga tampaknya lebih mungkin terjadi dibanding terkena varian SARS-CoV-2 yang lainnya.
"Varian Omicron, khususnya, tampaknya akan menginfeksi orang berulang kali," imbuh profesor genetika medis di sekolah teknik biomedis Universitas British Columbia, Kelly McNagny, dikutip Global News.
Baca Juga: Walau Kasus Covid-19 Sudah Turun, WHO Mengingatkan Pandemi Belum Berakhir
Menurut McNagny, varian Omicron seperti virus flu biasa yang cenderung menginfeksi saluran pernapasan bagian atas.
"Itu adalah tempat di mana Anda cenderung tidak mengembangkan kekebalan yang kuat secara mudah," tambah McNagny.
Sementara varian virus corona yang lain cenderung menginfeksi bagian yang lebih dalam di saluran udara, yang akan memberi lebih banyak antibodi.
Asisten Direktur Alberta Health, Lisa Glover, mengatakan bahwa faktor utama peningkatan risiko infeksi ulang adalah karena berkurangnya kekebalan dari infeksi sebelumnya.
Terlepas dari variannya, McNagny berujar bahwa vaksinasi akan memberi tingkat perlindungan yang lebih tinggi terhadap infeksi ulang.
Baca Juga: Jawa Barat Jadi Penyumbang Kasus Baru COVID-19 Terbanyak Kedua Tingkat Nasional Hari ini
Selain vaksinasi, tetap memakai masker juga bisa mencegah banyak orang terinfeksi virus ini kembali.