Suara.com - MPASI adalah makanan yang direkomendasikan untuk dikonsumsi bayi kerena mudah dicerna. Adapun rekomendasi MPASI adalah harus yang bernutrisi dan bergizi untuk membantu bayi bertumbuh dengan baik.
Meskipun ASI adalah makanan terbaik untuk diberikan kepada bayi, namun bayi yang usianya lebih dari 6 bulan butuh lebih banyak mineral, vitamin, protein, serta karbohidrat. Oleh karena itu, kebutuhan gizi pada bayi tidak hanya dapat diperoleh dari ASI, tapi juga dari makanan pendamping ASI.
Penting untuk diketahui bahwa bayi baru lahir hingga usia 6 bulan sebaiknya mendapatkan ASI eksklusif. Namun, setelah bayi berusia lebih dari 6 bulan, maka bayi perlu mendapatkan ASI dan makanan pendamping ASI (Mpasi) secara bersamaan. Namun, akan lebih baik jika bayi mendapatkan ASI hingga bayi genap berusia dua tahun (24 bulan).
Lantas, kenapa bayi harus mpasi di usia lebih dari 6 bulan? Melansir dari situs Hello Sehat, begini penjelasannya.
Baca Juga: 3 Manfaat Pare untuk Ibu Menyusui, Dapat Tingkatkan Produksi ASI
MPASI pada Bayi Usia > 6 Bulan
Ada alasan khusus yang membuat pemberian ASI eksklusif berlangsung 6 bulan, yang mana setelah 6 bulan bayi harus mendapatkan ASI dan MPASI secara bersamaan.
Hal tersebut dikarenakan usai bayi berusia 6 bulan, asupan gizi harian bayi meningkat sehingga jika hanya menerima ASI saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan gizinya. Oleh karena itu, bayi butuh MPASI. PemberiN MPASI adalah berguna untuk memenuhi asupan gizi harian bayi yang tak bisa dipenuhi jika hanya mendapatkan ASI apalagi susu formula.
Di samping itu, dengan memberikan makanan padat tampahan sebagai pendamping ASI berguna dalam melatih kinerja otot oromotor atau otot-otot di mulut, melatih kemampuan motorik bayi, serta mencegah asupan gizi bayi bermasalah.
Di masa ini (usia di atas 6 bulan), bayi sudah bisa sedikit demi sedikit belajar sampai nantinya terbiasa dengan asupan makanan padat. Jika bayi diberikan makanan padat terlalu lambat atau cepat (tidak sesuai usia yang dianjurkan), maka hal tersebut berisiko dapat membawa efek kurang baik pada kesehatan bayi.
Baca Juga: Viral! Sekelompok Perempuan Tipu Pelanggan Pria Agar Meminum ASI di Bar, Buat Apa Sih?
Adapun beberapa dampak pada bayi yang mungkin terjadi jika MPASI pertama diberikan terlalu cepat:
- Meningkatkan risiko tersedak karena motorik pada bayi belum siap
- Memicu gangguan pencernaan karenaSistem pencernaan pada bayi belum siap
- Berisiko alergi, obesitas, dan eksim
Sedangkan dampak pada bayi yang mungkin terjadi jika terlalu lambat pemberian MPASI yaitu sebagai berikut:
- Gangguan pertumbuhan karena kebutuhan nutrisi ASI eksklusif tak memenuhi kebutuhan harian bayi
- Penolakan MPASI, menjadikan bayu picky eater sebab tidak terbiasa
Demikian pembahasan mengenai MPASI pada bayi yang penting untuk diketahui oleh para orangtua, terutama ibu. Semoga informasi ini bermanfaat.
Kontributor : Ulil Azmi