Suara.com - Kabar seputar mantan jubir Covid-19 Achmad Yurianto meninggal dunia menjadi berita terpopuler kesehatan hari ini, Sabtu (21/5/2022).
Simak rangkuman berita kesehatan menarik lainnya dari Suara.com, berikut ini.
1. Achmad Yurianto Kanker Usus Besar Sebelum Meninggal, Benarkah Penyakit Mematikan?
Mantan Juru Bicara Covid-19 Ahmad Yurianto meninggal dunia usai dirawat intensif karena kanker usus besar atau kanker kolorektal di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta.
Ia meninggal di Malang, Jawa Tengah pukul 18.58 WIB, setelah selesai menjalani perawatan di rumah sakit.
2. Mantan Jubir Covid-19 Ahmad Yurianto Meninggal Dunia, Simak Lagi Faktor Risiko Kanker Usus Besar
Mantan Jubir Penanganan Covid-19, Ahmad Yurianto meninggal dunia hari ini, Sabtu (21/5/2022). Yuri, panggilan akrabnya, beberapa kali masuk rumah sakit karena penyakit kanker usus besar dan stroke.
"Benar (Ahmad Yurianto meninggal dunia)," terang Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, drg. Widyawati melalui pesan singkatnya kepada suara.com.
Baca Juga: Hits Health: Hari Bakti Dokter Indonesia 20 Mei, Gejala Long Covid-19 Bertahan Pada Anak
3. Kabar Duka, Mantan Jubir Covid-19 Yurianto Meninggal Dunia Usai Dirawat Karena Kanker Usus
Kabar duka datang dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI. Mantan Jubir Penanganan Covid-19, Ahmad Yurianto, dikabarkan meninggal dunia.
Kabar ini dikonfirmasi langsung oleh Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, drg. Widyawati.
4. Walau Hampir Semua Penderitanya Laki-Laki dan dari Komunitas LGBT, Virolog Ini Bantah Cacar Monyet adalah Penyakit Gay
Cacar monyet mulai menyebar di Inggris, AS, Portugal, Kanada, Swedia, Australia, Prancis, Italia, Jerman, hingga Belgia. Sebanyak 140 kasus telah dikonfirmasi dan dicurigai.
Hal yang meresahkan para ahli dari wabah ini adalah bahwa tidak semua orang yang terinfeksi memiliki hubungan yang jelas satu sama lain.
5. Kemenkes Ungkap Definisi Kasus Hepatitis Akut Misterius
Kementerian Kesehatan mengaku terus memantau perkembangan kasus hepatitis akut misterius yang mengancam dunia dan sudah ditemukan di Indonesia.
Menurut Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI dr. Mohammad Syahril, Sp.P, MPH, ada tiga definisi kasus yang digunakan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Apa saja?