Suara.com - Mantan Jubir Penanganan Covid-19, Ahmad Yurianto meninggal dunia hari ini, Sabtu (21/5/2022). Yuri, panggilan akrabnya, beberapa kali masuk rumah sakit karena penyakit kanker usus besar dan stroke.
"Benar (Ahmad Yurianto meninggal dunia)," terang Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, drg. Widyawati melalui pesan singkatnya kepada suara.com.
Yuri mendapat perawatan komprehensif dan ditangani dengan khusus, melibatkan berbagai para spesialis dari mulai dokter penyakit dalam, dokter saraf, hingga dokter bedah pencernaan.
Berikut ini faktor risiko kanker usus besar dan rektum yang perlu diketahui dan diantisipasi, dikutip dari Hello Sehat:
Baca Juga: BREAKING NEWS! Mantan Jubir Covid-19 Achmad Yurianto Meninggal Dunia
1. Usia Lanjut
Usia menjadi salah faktor risiko dari kanker kolorektal. Ini karena umumnya sel kanker membutuhkan waktu bertahun-tahun menjadi sel abnormal.
Sama seperti benda yang digunakan setiap hari, lambat laun tentu akan mengalami kerusakan. Ini sama berlaku dengan sel yang kemudian bisa memicu kanker.
Inilah sebabnya, kebanyakan orang yang mengalami sel kanker berusia di atas 50 tahun. Meskipun, beberapa di antaranya juga bisa memiliki penyakit ini di usia muda.
2. Riwayat Memiliki Polip atau Kanker Kolorektal
Pada beberapa orang, penyebab meningkatkan risiko kanker usus besar atau rektum adalah polip. Polip merupakan gumpalan kecil yang terbentuk di usus besar, rektum, maupun bagian tubuh lain.
Baca Juga: Kabar Duka, Mantan Jubir Covid-19 Yurianto Meninggal Dunia Usai Dirawat Karena Kanker Usus
Salah satu jenis polip, yakni polip adenomatosa berisiko tinggi berubah menjadi kanker jika ukurannya melebihi satu centimeter.
Selain polip usus, risiko penyakit kanker ini juga cukup tinggi pada orang yang sebelumnya pernah memiliki kanker kolorektal. Terutama, pada pasien yang mengalami penyakit di usia muda.
3. Punya Diabetes
Dalam studi yang diterbitkan pada Diabetes Spectrum, diabetes jadi penyebab meningkatnya risiko kanker usus besar maupun rektum karena menyebabkan peradangan yang bisa merusak DNA sel.
Ini karena dipengaruhi oleh resistensi insulin yang terjadi dalam tubuh penderitanya.
4. Pernah Alami Radang Usus
Selain polip, penyebab tingginya risiko kanker yang menyerang usus besar atau rektum bisa juga berasal dari adanya peradangan di area tersebut.
Contohnya, penyakit kolitis ulserativa atau penyakit Crohn. Orang dengan dua kondisi ini, dalam jangka panjang akan mengalami displasia.
Displasia adalah istilah medis yang menggambarkan sel-sel di lapisan usus besar atau rektum terlihat tidak normal, namun belum bisa disebut kanker.
Dalam jangka waktu tertentu, sel-sel tersebut bisa berubah menjadi kanker.
5. Sindrom Kanker Genetik
Menurut American Cancer Society, sekitar 5% kasus kanker kolorektal disebabkan oleh sindrom kanker yang diturunkan oleh keluarga.
Sindrom kanker keluarga yang menjadi penyebab tingginya risiko kanker usus besar atau rektum.