Suara.com - Sejak terjadi lonjakan kasus virus corona Covid-19 beberapa waktu terakhir, Korea Utara telah menginstruksikan warganya untuk berkumur air garam sebagai obat.
Warganya juga percaya bahwa pengobatan tradisional merupakan cara terbaik menyembuhkan Covid-19.
"Pengobatan tradisional adalah yang terbaik!" kata seorang wanita kepada media pemerintah Korea Utara KCNA, dikutip dari Insider.
Ketika awal pandemi Covid-19 terjadi, hal ini juga terjadi di beberapa negara lain. Banyak orang yang percaya bahwa berkumur air garam dapat mematikan SARS-CoV-2 di tenggorokan dan mulut.
Baca Juga: Update Covid-19 Global: Kasus Demam di Korea Utara Bertambah 200 Ribu Setiap Hari
Faktanya, penelitian dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa berkumur air garam tidak dapat mencegah maupun menyembuhkan Covid-19.
Menurut peneliti di Harvard TH Chan School of Public Health, dilansir Health Shots, teknik tersebut tidak akan menghentikan virus corona masuk ke paru-paru.
Sementara WHO mengatakan tidak ada bukti bahwa berkumur air garam dapat mencegah Covid-19.
Tetapi mereka mengakui bahwa berkumur air garam dapat meredakan sakit tenggorokan.
"Berkumur air garam adalah bentuk pengobatan naturopati. Dan tidak dapat disangkal bahwa itu bukan teknik yang efektif dalam hal Covid-19. Satu-satunya manfaat yang ditawarkan adalah menjaga tenggorokan tetap sehat," imbuh ahli homeopati Kunal Shah dari Mumbai, India.
Baca Juga: Lima Universitas di Beijing Lockdown Merespons Kasus 11 Mahasiswa Terpapar Covid-19
Selain berkumur air garam, para warga Korea Utara juga disarankan untuk minum daun willow, obat herbal yang secara tradisional digunakan untuk meredakan demam.