Suara.com - Jordan Turko (30) asal Edmonton, Alberta, didiagnosis kanker paru-paru stadium 4 dengan gejala sakit punggung dan suara serak.
Padahal, sebelumnya ia adalah pria sehat serta bugar. Bahkan, ia sering berolahraga enam hari seminggu dan sering melakukan yoga.
Turko mengatakan gejalanya dimulai pada awal 2022. Saat itu ia menduga terinfeksi Covid-19, karena masa liburan telah mendorong lonjakan kasus Omicron.
Gejalanya berlanjut, nyeri punggung menyebar ke nyeri yang dalam di punggung bawah, panggul, dan kakinya.
Ia pun mengunjungi klinik rawat jalan pada Februari dan menjalani serangkaian tes, termasuk biopsi, rontgen dada, dan CT scan.
![Ilustrasi-foto rontgen paru-paru. [Istimewa]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/08/10/81767-ilustrasi-foto-rontgen-paru-paru.jpg)
Hasilnya mengungkap bahwa ia memiliki tumor sepanjang 10 sentimeter, yang kemungkinan sudah berkembang sejak Januari dan tumbuh pesat.
Tumor melilit arteri pulmonalisnya dan yang lain tumbuh di sepanjang tulang punggung, lalu menyebar ke kelenjar getah bening, hati, serta tulang panggul hingga kaki.
"Siapa yang mengira? Bahkan, jika dipikir-pikir siapa yang akan berkata, 'Oh, punggungmu sakit. Kamu menderita kanker paru-paru'," kata Turko, dilansir Insider.
Kanker paru-paru sangat jarang terjadi pada pria muda, dengan sebagia besar kasus terjadi di usia 65 tahun atau lebih. Sekitar 1,4 persen pada orang di bawah 35 tahun.
Baca Juga: Studi Roche: Terapi Baru untuk Kanker Paru Tidak Tunjukkan Hasil Positif
Gejala kanker paru-paru bervariasi atau tidak muncul hingga stadium lanjut