Suara.com - Berdiri di luar kelas atau menulis surat permintaan maaf merupakan bentuk hukuman paling umum yang diberikan pihak sekolah kepada siswa yang nakal atau tidak mengerjakan tugas (PR).
Namun ada saja cerita tentang hukuman berlebihan yang kerap ditanggu siswa. Seperti kisah viral di mana seorang pelajar harus dilarikan ke rumah sakit karena mengalami syok jantung
Mengutip World of Buzz, Jumat (20/5/2022), semua berawal ketika satu orang pelajar tidak mengumpulkan tugas sekolah. Nahas, sang guru tidak hanya menghukum siswa yang teledor saja, melainkan memberikan hukuman kepada seluruh siswa kelas tersebut.
Mereka diminta untuk berlari memutar lapangan voli sebanyak 30 kali. Di tengah hukuman, salah seorang siswi yang baru memasuki putaran ke-15 mengeluhkan sesak napas dan kelelahan.
Baca Juga: Paham Repotnya Mendidik Anak, Kelly Clarkson Beri 100 Guru Hadiah Liburan
Setelah mengadu pada guru tersebut, bukannya diminta berhenti dan istirahat, guru tersebut meminta murid itu melanjutkan hukuman dengan berjalan sambil mengenakan masker yang masih terpasang.
Setibanya di rumah, siswi tersebut dilarikan ke rumah sakit dan langsung ditangani di ruangan unit gawat darurat (UGD).
Setelah disuntik untuk menstabilkan detak jantungnya yang meningkat 200 denyut per menit, siswi itu kemudian dirawat di ICU agar terus bisa dipantau.
Melihat putrinya mengalami syok, pihak orangtua menemui pihak sekolah, dan kepala sekolah berkata guru yang menghukum telah menyadari kesalahannya dan meminta maaf.
"Guru telah menyadari kesalahannya dan meminta maaf kepada orangtua, dan mereka menerima permintaan maaf," ujar kepala sekolah tersebut.
Baca Juga: Gejala Gagal Jantung pada Masa Kehamilan Sulit Dikenali, Dokter Beri Nasihat Ini
Kepala sekolah juga mengatakan, guru tidak mengetahui perihal kondisi kesehatan siswinya.
Selain itu pihak sekolah juga tidak mentolerir kebijakan menghukum seluruh siswa di satu kelas karena kesalahan satu murid.