Jumlah Anak yang Mengalami Keterlambatan Bicara Meningkat saat Pandemi, Penggunaan Gadget Salah Satu Sebabnya

Jum'at, 20 Mei 2022 | 18:01 WIB
Jumlah Anak yang Mengalami Keterlambatan Bicara Meningkat saat Pandemi, Penggunaan Gadget Salah Satu Sebabnya
Ilustrasi Anak-anak (pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pandemi Covid-19 telah menyebabkan dampak jangka pendek maupun jangka panjang pada kesehatan mental anak-anak.

Spesialis anak, guru, terapis wicara, dan terapis perkembangan lainnya telah mengamati adanya lonjakan kasus masalah bicara, perilaku, dan perkembangan pada anak-anak.

Menurut The Health Site, dokter yang saat ini memeriksa anak yang lahir di era Covid dengan usia antara dua hingga 3 tahun melaporkan peningkatan jumlah anak yang mengalami keterlambatan bicara dan komunikasi.

Biasanya, anak mulai mengoceh sekitar usia enam bulan dan mengucapkan kata pertama mereka antara 10 hingga 12 bulan.

Baca Juga: Ini Tanda Keterlambatan Perkembangan Anak yang Harus Diwaspadai Orangtua

Pada 18 bulan, mereka dapat berbicara setidaknya 6 hingga 10 kata bermakna dan memiliki lebih dari 200 kosakata bermakna yang menggunakan Frase 2 untuk berkomunikasi pada usia 2 tahun.

Ilustrasi anak-anak (pexels)
Ilustrasi anak-anak (pexels)

Anak-anak belajar berbicara dari input sensorik dari lingkungan sekitar, suara orang tua, percakapan anggota keluarga dan suara di sekitarnya.

Namun, selama masa pandemi Covid-19, pembelajaran menggunakan metode alternatif, mencakup paparan layar dan gadget, meningkat.

Selama masa ini, anak-anak juga kurang mengalami paparan sosial di area bermain dan orang tua yang seringnya bekerja.

Semua itu mengurangi paparan sensorik dan sosial mereka terhadap bahasa, yang menyebabkan keterlambatan signifikan dalam keterampilan sosial dan komunikasi.

Baca Juga: Kak Seto: Bu Risma Telah Siapkan Lahan Subur bagi Perkembangan Anak Penyandang Disabilitas

Sehingga setelah era pandemi Covid-19, anak-anak masih belum dapat berbicara beberapa kata dengan benar dan mengalami keterlambatan yang signifikan dalam keterampilan komunikasi mereka.

Hal itu, menurut peneliti, membuat sekolah dan guru harus diberdayakan untuk membuat strategi perilaku untuk mengelola anak-anak yang mengalami tantangan perkembangan di lingkungan kelas.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI