Suara.com - Indonesia mendapatkan sejumlah vaksin Covid-19 dari berbagai negara sebagai upaya pencegahan penularan virus corona. Selain itu, Indonesia sebenarnya juga mengembangkan vaksin dalam negeri yang dikenal dengan vaksin merah putih.
Hingga kini, proses pengembangan vaksin merah putih masih dilakukan. Lantas, sudah sejauh mana prosesnya? Seperti dikutip dari ANTARA, Jumat, (20/5/2022), peneliti utama uji klinik vaksin Merah Putih Universitas Airlangga dr Dominicus Husada, SpA(K) mengatakan vaksin Merah Putih yang bibit vaksinnya dikembangkan Universitas Airlangga (Unair) bersiap menuju uji klinik fase 3 pada Juni 2022.
"Uji klinik sesuai rencana. Saat ini persiapan fase 3," kata Dominicus.
Saat ini tengah dilakukan persiapan untuk kesiapan peserta penerima suntikan vaksin, vaksin, tenaga peneliti dan pelaksana, kesiapan rumah sakit yang melakukan, serta anggaran.
Baca Juga: WHO Kasih Izin Penggunaan Darurat Vaksin CONVIDECIA, Seberapa Efektif Lawan Covid-19?
Uji klinik fase 3 akan melihat kekebalan terhadap virus penyebab Covid-19 dari jumlah peserta yang lebih besar dibandingkan fase 2. Diperkirakan 3.500 peserta akan terlibat dalam uji klinik fase 3, dan dilakukan pengamatan selama 6-12 bulan.
Dominicus menuturkan saat ini 3.500 peserta tersebut belum terkumpul semua, sehingga sedang diupayakan agar bisa mencapai jumlah tersebut.
Sementara, hasil dari uji klinik fase 2 melihat dua aspek, yakni keamanan dan manfaat. Dari segi keamanan, vaksin Merah Putih Unair tersebut terbukti aman, yang dibuktikan sepanjang uji klinik.
Sedangkan dari aspek manfaat, Dominicus menuturkan uji klinik fase 2 menunjukkan ada kekebalan yang ditimbulkan, dan kekebalan pada penerima vaksin terbangkitkan sesuai perkiraan.
Vaksin Merah Putih Unair dikembangkan bekerja sama dengan PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Soetomo di Surabaya, Jawa Timur.
Baca Juga: Binda Sulut Telah Distribusikan 336.535 Dosis Vaksin Selama 2022
Uji klinik fase 1 dari vaksin COVID-19 berbasis virus yang dilemahkan atau dimatikan itu telah dimulai sejak 9 Februari 2022 dengan melakukan penyuntikan vaksin pada 90 orang di RSUD Dr Soetomo.