Suara.com - Pemerintah Korea Utara mengklaim sukses menangani wabah Covid-19 yang menyerang wilayahnya sejak awal tahun 2022.
Dilansir ANTARA dari kantor berita pemerintah Korea Utara (KCNA), total kasus Covid-19 yang terkonfirmasi mencapai 2,24 juta pada Kamis (19/5/2022). Dari total kasus tersebut, hanya 65 orang yang meninggal dunia, dengan sisanya mengalami gejala ringan dan sedang.
Korut mengatakan bahwa, kendati ada peningkatan kasus, kegiatan pertanian terus berlangsung, pabrik-pabrik tetap beroperasi.
Pemerintah juga tetap berencana menggelar upacara pemakamam seorang mantan jenderal.
Baca Juga: Digitalisasi Bergerak Cepat Saat Pandemi, Chair DEWG Harap Tak Ada Negara Tertinggal
"Walaupun ada situasi pencegahan epidemi darurat maksimum, produksi di sektor-sektor industri utama tetap berjalan normal dan proyek-proyek konstruksi skala besar terus digenjot," kata KCNA.
"Hasil baik terus dilaporkan dalam perang yang sedang berlangsung melawan epidemi," kata KCNA, menambahkan.
Peningkatan kasus dan kurangnya sumber daya medis serta vaksin di Korea Utara membuat badan hak asasi manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengeluarkan peringatan soal kemungkinan dampak yang "menghancurkan" bagi 25 juta penduduk negara itu.
Para petinggi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga mengkhawatirkan keadaan bahwa penyebaran COVID-19 yang tidak terawasi bisa meningkatkan keberadaan varian-varian baru yang lebih mematikan.
Update Covid-19 Global
Baca Juga: Kini Ada Vending Machine Jual Tes Covid-19 di Indonesia, Berapa Harganya?
Update Covid-19 Global hari ini mengabarkan pertamakalinya setelah 7 minggu warga Shanghai, China diizinkan keluar rumah dan beraktivitas di area nol Covid-19.
Kondisi Shanghai berbeda dengan sebagian besar kebijakan mayoritas negara di dunia yang pilih hidup berdampingan dengan Covid-19. Data Worldometers, Jumat (20/5/2022) menunjukan tambahan 787 ribu infeksi baru.
Total infeksi di dunia mencapai 525 juta, dengan bertambah kematian baru 1.749 dari total 6,2 juta kematian. Sehingga total kasus aktif atau jumlah orang yang masih bisa menularkan Covid-19 mencapai 23,9 juta.
Mengutip Channel News Asia, Pusat Keuangan Shanghai mulai mengizinkan lebih banyak bisnis kembali dibuka di area nol Covid-19 pada Juni 2022, saat penguncian berakhir.
"Kita berusaha untuk mencapai dimulainya kembali pekerjaan dan produksi sepenuhnya sesegera mungkin," ujar Wakil Walikota Zhang Wei.