Suara.com - Virus Hendra (Hev) merupakan penyakit zoonosis yang dapat menular dari hewan ke manusia. Bagaimana awal mula virus Hendra ditemukan?
Virus Hendra sedang menjadi perbincangan, setelah munculnya Covid-19 dan hepatitis akut. Virus Hendra dianggap bisa memberi ancaman, mengingat interaksi manusia dengan hewan, utamanya kuda, cukup tinggi.
Virus ini banyak menjadi lelucon di media sosial, karena namanya sangat identik dengan warga Indonesia. Padahal, virus ini aslinya bukan berasal dari Indonesia. Berikut ini awal mula virus Hendra ditemukan.
Asal Usul Nama Hendra
Baca Juga: Virus Hendra: Ketahui Cara Penularan, Gejala, dan Pencegahannya
Hendra merupakan sebuah nama wilayah di pinggiran Brisbane, Australia. Mengutip laman NSW Health, kasus pertama dari virus ini telah terjadi pada tahun 1994. Seorang pelatih kuda berusia 49 tahun meninggal karena penyakit radang paru-paru parah.
Pada tahun yang sama, seorang pekerja berusia 40 tahun selamat dari penyakit seperti influenza. Dua kasus ini terjadi setelah ada wabah mendadak sindrom penapasan akut di kuda ras asli di sebuah kompleks pelatihan.
Kedua orang tersebut memiliki kontak dekat yang ekstensif dengan sekresi pernapasan dan cairan tubuh lain dari beberapa kuda yang sakit parah. Kasus inkubasinya diperkirakan antara lima sampai enam hari.
Gejala Sama di Queensland Utara
Kasus yang menimpa pelatih kuda kembali terjadi setahun kemudian. Kasus ini terjadi di Queensland Utara, menimpa seorang pelatih kuda berusia 36 tahun.
Baca Juga: Hits Health: Tanda Ginjal Rusak, Apa Itu Virus Hendra?
Ia meninggal karena penyakit yang sama seperti pelatih kuda yang meninggal di Hendra tahun 1994. Ia memiliki paparan ante-mortem langsung ke sekresi pernapasan.
Kasus dari Kuda ke manusia ini sempat lama terlupakan, sampai kemudian virus ini kembali muncul pada 2004. Lagi-lagi terjadi para orang yang melakukan interaksi pada kuda sakit.
Orang ini merupakan dokter hewan yang baru saja melakukan pemeriksanaan post-mortem pada seekor kuda yang diduga mati karena virus Hendra.
Beberapa hari kemudian, dokter tersebut menderita penyakit seperti influenza ringan dan menunjukkan bukti serokonversi ke virus Hendra.
Gejala yang sama turut terjadi pada 2008 dan 2009, dengan gejala dan penyebab yang sama. Semua kasus virus Hendra ini terjadi di Australia, bukan dari wilayah Hendra saja.
Cara Penularan
WHO sendiri menyebut virus Hendra menular ke manusia melalui hewan, tepatnya kelelawar. Mengutip CDC, penularan virus Hendra terjadi setelah terpapar cairan dan jaringan tubuh atau kotoan kuda yang terinfeksi virus Hendra. Virus Hendra ini menyerang Kuda dari urin kelelawar pemakan buah.
Meski data yang terkumpul masih sangat sedikit, namun beberapa orang yang terkena virus Hendra, menunjukkan gejala yang sama.
Mulai dari demam, sakit kepala, batuk, sakit tenggorokan dan mudah lelah. Gejala yang timbul baru terlihat setelah terjadi kontrak dengan hewan yang sakit, antara 5-21 hari.
Kontributor : Lukman Hakim