Suara.com - Pandemi Covid-19 yang terjadi selama dua tahun terakhir mengubah pola kehidupan masyarakat di dunia, tak terkecuali Indonesia.
Pembatasan mobilitas, pelarangan berkumpul, hingga kewajiban melakukan tes Covid-19 merupakan contoh dampak pandemi Covid-19 bagi kehidupan modern.
Demi mencegah kejadian ini terulang, perlu ada pendidikan untuk kejadian bencana. Inilah juga yang menjadi alasan pemerintah Indonesia siap menyelenggarakan Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) yang ke-7 dengan tema “Risk to Resilience” pada tanggal 23 sampai 28 Mei 2022 di Nusa Dua, Bali.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito menjelaskan, GPDRR merupakan pertemuan internasional terkait penanggulangan risiko bencana. GPDRR juga menjadi wadah negara-negara yang tergabung dalam Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) sebagai wadah bertukar pengetahuan dan berdiskusi terkait perkembangan penanggulangan risiko bencana (PRB) baik alam maupun non alam.
Baca Juga: Syarat Perjalanan Dalam Negeri Setelah Boleh Buka Masker di Ruang Terbuka
"Kita berharap kegiatan ini akan berjalan dengan lancar dan baik sesuai dengan protokol kesehatan yang telah disepakati bersama PBB," kata Wiku dikutip dari situs resmi Satgas Covid-19.
Karenanya sebagai tuan rumah GPDRR, Indonesia patut berbangga. Karena Indonesia menjadi tempat terlaksananya perhelatan internasional pertama di tahun 2022.
Untuk kegiatan ini sendiri akan dihadiri lebih dari 4000 peserta yang datang dari 163 negara di masa pandemi COVID-19 berlangsung.