Update Covid-19 Global: Kasus Positif Baru Paling Banyak dari Korea Utara

Kamis, 19 Mei 2022 | 10:31 WIB
Update Covid-19 Global: Kasus Positif Baru Paling Banyak dari Korea Utara
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengenakan masker di tengah wabah COVID-19 saat memeriksa apotek di Pyongyang, dalam foto tak bertanggal yang dirilis Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) Korea Utara pada 15 Mei 2022. ANTARA/KCNA via Reuters/as
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Update Covid-19 global per Kamis (19/5/2022) tercatat penambahan kasus positif sebanyak 752.159 dan kematian 1.521 jiwa dalam 24 jam terakhir. 

Dikutip dari situs worldometers, total kasus Covid-19 di seluruh dunia telah mencapai 524,63 juta dan kematian lebih dari 6,29 juta jiwa. 

Laporan kasus positif baru paling banyak terjadi di Korea Utara dengan 232.890 kasus. Negara itu baru membuka data kasus Covid-19 pada Kamis (12/5) lalu.

Dilaporkan oleh media pemerintah setempat, KCNA, Korea Utara saat ini tengah meningkatkan produksi obat-obatan dan pasokan medis, seperti alat sterilisasi dan termometer, untuk memerangi wabah virus corona tersebut.

Baca Juga: WHO Khawatir Varian Baru Covid-19 Muncul di Korea Utara, Kenapa?

Negara pimpinan Kim Jong Un itu telah memberlakukan penguncian secara nasional, juga meningkatkan produksi obat-obatan tradisional Korea yang digunakan untuk mengurangi demam dan rasa sakit. Dikatakan KCNA, kalau obat herbal tersebut efektif dalam pencegahan dan penyembuhan penyakit berbahaya.

Ilustrasi virus corona. [Antara]
Ilustrasi virus corona. [Antara]

Gelombang Covid-19 yang terjadi di Korea Utara itu telah menimbulkan kekhawatiran karena kurangnya sumber daya medis dan vaksin.

Setidaknya 262.270 orang dilaporkan alami gejala demam dan satu orang meninggal hingga Rabu (18/5) malam, kata KCNA. Tetapi, data tersebut tidak menentukan berapa banyak orang yang dites positif Covid-19.

Korea Utara sejauh ini melaporkan 1.978.230 orang dengan gejala demam seperti Covid-19 dan 63 kematian. Juga memberlakukan tindakan anti-virus yang ketat.

Pabrik-pabrik memproduksi lebih banyak suntikan, obat-obatan, termometer, dan pasokan medis lainnya di ibu kota Pyongyang dan daerah-daerah sekitarnya. Lebih banyak bangsal isolasi dipasang dan pekerjaan disinfeksi diintensifkan di seluruh negeri.

Baca Juga: Kasus COVID-19 di Korea Utara Meningkat, WHO Khawatir Bisa Memunculkan Varian Baru

"Ribuan ton garam segera diangkut ke Kota Pyongyang untuk menghasilkan larutan antiseptik," kata KCNA, dikutip dari Channel News Asia.

Tanpa kampanye vaksinasi nasional dan pengobatan Covid-19, media pemerintah telah mendorong warganya untuk menggunakan obat penghilang rasa sakit dan antibiotik serta pengobatan rumahan yang belum diverifikasi, seperti berkumur dengan air garam atau minum teh lonicera japonica dan teh daun willow.

Korea Selatan dan Amerika Serikat telah menawarkan bantuan kepada Korea Utara, tetapi belum menerima tanggapan, kata wakil penasihat keamanan nasional Seoul.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI